NEWS
Trending

Jelang Nabaru 2018, Pemerintah Jamin Pasokan Migas dan Listrik Aman

Jelang Nabaru 2018, Pemerintah Jamin Pasokan Migas dan Listrik Aman
Fanshurullah Asa, Kepala BPH Migas
Listrik Indonesia | Badan Pengatur Hilir Migas Minyak dan Gas (BPH Migas) menyatakan pasokan listrik untuk menyambut perayaan hari Natal dan Tahun Baru 2018 dipastikan aman, terutama di wilayah Indonesia timur, untuk itu pihaknya membuatkan Posko Nasional ESDM. Selain itu, stok bahan bakar minyak (BBM) dan gas juga dinyatakan cukup dalam menyambut moment tersebut.

Menurut Kepala BPH Migas, Fanshurullah Asa, pengawasan posko Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk pengamanan stok listrik, minyak dan gas menjelang Natal dan Tahun Baru mulai aktif pada hari ini (Senin, 18 Desember 2017) hingga 8 Januari 2018.

Di bawah naungan Kementerian ESDM, BPH Migas membuat posko untuk mengamankan ketersediaan pasokan atau stok dalam menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru 2018. Adapun yang terlibat dalam posko ESDM tersebut di antaranya PT PLN (Persero),PT Pertamina (Persero), PT PGN (Persero),Tbk, PT Pertagas Niaga, PT AKR Corporindo, Tbk, Dirjen Migas, dan Badan Geologi. Di mana, nantinya laporan pengawasan mengenai ketersediaan pasokan listrik dan migas akan dilaporkan ke Kementerian terkait (ESDM) melalui pelayanan satu pintu.

“Kami dipersipakan untuk mengawasi stok Natal dan Tahun Baru, BBM Subsidi, dan BBM Penugasan. Sekarang dibuat satu pintu,” jelas Asa Fanshurullah saat konferensi pers Posko Nasional ESDM di Kantor BPH Migas, Jakarta, (18/12).

Pihaknya, akan terus melakukan koordinasi bersama beberapa perusahaan dan lembaga terkait untuk kemudian dilaporkan ke Menteri ESDM, Igansius Jonan.

“Mulai hari ini sampai 22 hari ke depan kita laporan terus ke Menteri ESDM. Kami juga lakukan koordinasi ke kawan-kawan di daerah,” paparnya.

Sementara itu,  Kepala Satuan Komunikasi Korporat PT PLN, I Made Suprateka mengungkapkan, perayaan Natal dan Tahun Baru diprediksi konsumsi listrik akan bertambah. Khususnya untuk sejumlah tempat wisata macam Bali. ”Kami tidak main-main. Stok listrik masih sangat mencukupi untuk hajatan Nabaru (Natal dan Tahun Baru 2018),” jelas Made.

Ia menambahkan, PLN akan memberikan perhatian lebih pada sistem kelistrikan, terutama untuk tempat strategis seperti arena wisata. “Itu penting untuk memastikan dan menjamin pasokan listrik tidak terjadi defisit. Perayaan Nabaru ini berbeda dengan Lebaran. Di mana, biasanya masyarakat akan memiliki aktivitas berlebih di titik-titik pariwisata,” ungkap Made.

Lebih lanjut ia mengatakan, biasanya beban puncak saat Natal dan Tahun Baru, umumnya lebih rendah ketimbang beban puncak hari kerja yakni  mencapai 10-20%, untuk (Jawa Bali berkurang sekitar 30 persen). Sebab, lanjutnya, pada hari itu, industri untuk menyedot tenaga listrik tidak terlalu besar dan perkantoran tidak beroperasi (libur). Akan tetapi, konsumsi listrik sejumlah tempat wisata seperti diprediksi akan melonjak. “Karena itu, kami memberi perhatian serius,” ucap dia.

Made menambahkan, selama periode Nabaru PLN tidak akan melakukan pekerjaan atau pemeliharaan pada sektor kelistrikan, supaya tidak mengganggu pasokan listrik selama H-7 hinga H+7 Nabaru.

“Kecuali pekerjaan perbaikan yang disebabkan gangguan,” tandasnya. (RG)

Related Articles

0 Komentar

Berikan komentar anda

Back to top button