
Listrik Indonesia | Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik gula di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Menurutnya, pabrik gula itu mampu menyerap tenaga kerja (Naker) hingga 15 ribu orang.
"Investasi kebun dan pabrik ini mampu menyerap ribuan tenaga kerja lokal, maksimal 15.000 tenaga kerja. Untuk itu, saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan," ujar Jokowi, di lokasi, Kamis (22/10).
Dia memastikan, investasi untuk membuka kebun tebu dan pabrik gula terintegrasi tersebut merupakan sebuah keberanian yang patut diapresiasi. Pabrik dengan kapasitas produksi yang tergolong besar di Indonesia tersebut dioperasikan PT Prima Alam Gemilang dengan teknologi modern yang didukung otomatisasi.
"Ini adalah sebuah keberanian. Keberanian membuka sebuah investasi dan usaha di tempat ini. Ini yang harus kita apresiasi dan hargai. Dimulai tiga tahun lalu dan sekarang selesai dan sudah berproduksi," katanya.
Pengerjaan konstruksi pabrik gula yang diresmikan Presiden ini dimulai pada awal 2017 silam dan mulai berproduksi pada Agustus 2020 ini. Kapasitas pengolahan tebu yang mampu dilakukan pabrik tersebut ialah sebanyak 8.000 TCD (ton cane per day) yang mampu ditingkatkan hingga 12.000 TCD. Dengan kapasitas tersebut, pabrik mampu memproduksi gula kristal putih sebanyak 800 hingga 1.200 ton per hari.
Dikatakan Jokowi, saat ini kebutuhan komoditas gula di Indonesia mencapai 5,8 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, baru sebanyak 2,1 juta ton yang mampu diproduksi di dalam negeri. Sedangkan sisanya, masih harus mengandalkan impor.
"Sehingga pendirian pabrik gula di Bombana ini sekali lagi patut kita hargai karena nanti mengurangi impor. Artinya bisa memperbanyak devisa negara dan memperkuat neraca transaksi berjalan kita," ucap dia.
Jokowi berkunjung didampingi oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi. (pin)
0 Komentar
Berikan komentar anda