Current Date: Selasa, 10 Desember 2024

Kelangkaan BBM di Papua Hoaks?

Kelangkaan BBM di Papua Hoaks?
Ilustrasi

Listrik Indonesia | Antrean panjang pengguna kendaraan bermotor di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) membuat jajaran Komisi II DPRD Kota Sorong turun tangan untuk melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) kesejumlah SPBU dan Fuel Terminal Pertamina Sorong, sidak ini bertujuan untuk mengawasi secara langsung distribusi dan pelayanan pengisian BBM yang dilakukan oleh pengendara kendaraan bermotor.

Anggota Komisi II DPRD Kota Sorong, Syafruddin Sabonama menjelaskan masyarakat Kota Sorong telah termakan berita bohong seputar kelangkaan BBM, sebab secara data ketersediaan BBM di sejumlah SPBU didapati pasokan yang masih sangat aman, dan untuk memastikan itu, Komisi II DPRD Kota Sorong melakukan Sidak ke SPBU Hangseng, SPBU Sorpus dan Fuel Terminal Pertamina Sorong.

"Antrean panjang kendaraan bermotor di sejumlah SPBU di Sorong ini disebabkan karena warga termakan informasi bohong yang tersebar mengenai kelangkaan BBM, dan untuk memastikan ini kami sidak ke SPBU, dari penjelasan pihak SPBU yang kami kunjungi, SPBU Coco di Sorpus untuk stock premium 13 Ton dan malam hari menerima pengiriman 10 ton" beber Syafruddin Sabonama, Senin (8/11).

Dari kejadian ini kata Syafruddin Sabonama, dapat ditarik penjelasan, yakni masyarakat Kota yang masih labil sebab sangat mudah terprovokasi.

"Dari kejadian antrean ini kita bisa melihat 2 hal, yang pertama masyarakat Kota Sorong masih dapat dikatakan masyarakat labil, yang kedua, masyarakat Kota Sorong mau yang mudahnya saja, maksudnya adalah masyarakat hanya mengambil informasi dan ditelan mentah-mentah tanpa mau Cross check, akhirnya semua menjadi latah ikut mengantre" kata Syafruddin Sabonama.

Lebih lanjut kata Syafruddin, berdasarkan catatan penjualan rutin harian di SPBU Coco di Sorpus sebanyak 30 KL, tersisa sekitar 5 sampai 7 KL  yang akan dijual di hari berikutnya bahkan di hari berikutnya ada penambahan stok yang dikirimkan dari Fuel Terminal Pertamina Sorong, sedangkan SPBU Hanseng memiliki stok 10 ton, dan akan dikirim 10 ton stok tambahan.

Syafruddin Sabonama juga menyebutkan adanya indikasi permainan dari spekulan yang tidak bertanggung jawab, dengan memanfaatkan kepanikan warga sehingga bertindak curang dengan menampung BBM untuk kemudian dijual dengan harga yang jauh lebih mahal dari harga normal, dan setelah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, telah ditegaskan oleh Kapolres Sorong Kota, AKBP Ary Nyoto Setiawan akan menindak tegas pelaku penimbunan BBM dan menjual dengan harga yang berbeda.

Area Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Region Papua Maluku Edi Mangun mengatakan " Saya harap warga kota jangan lagi mau ditipu oleh para penyebar Hoax, yang terus menerus menyebarkan berita BBM Langka di Sorong, kalau BBM benar langka kok semua SPBU tetap buka dan  jualan BBM tidak ada satu pun yang tutup?"

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

Berita Lainnya

Index