Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PLN Enjiniring dan Kepco Engineering and Construction Company Inc, pada rangkaian Energy Transition Day, Selasa (1/11) lalu di Bali.
"Kerja sama ini dilakukan untuk mendorong penggunaan energi bersih di Indonesia demi mewujudkan _net zero emission_ pada tahun 2060, salah satunya melalui pengurangan penggunaan batu bara di PLTU melalui program _cofiring,"_ kata Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.
Dirinya menjelaskan, melalui kesepakatan ini PLN Enjiniring dan KEPCO akan melakukan perencanaan, studi dan pengembangan jasa _engineering_ dan konstruksi di bidang ketenagalistrikan, khususnya teknologi _cofiring_ hidrogen dan amonia.
"Dari kerja sama ini diharapkan akan ada kajian mendalam terkait dengan _cofiring_ hidrogen dan amonia untuk mendukung transisi energi dan mencapai _net zero emission_," terang dia.
Dia menambahkan, kerja sama ini sejalan dengan komitmen PLN untuk mengurangi emisi karbon di Indonesia lewat _cofiring._ Saat ini terdapat 3 _pilot project cofiring_ hidrogen dan amonia yaitu di PLTU Gresik, PLTU Suralaya dan PLTGU Priok.
"Kolaborasi memang menjadi kunci dalam transisi energi. Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak atas dukungannya kepada PLN dalam upaya mewujudkan lingkungan yang lebih hijau dan bersih," pungkasnya.
0 Komentar
Berikan komentar anda