KESDM Alokasikan Anggaran 2023 Rp2,5 Triliun untuk Pembangunan Infrastruktur Masyarakat

KESDM Alokasikan Anggaran 2023 Rp2,5 Triliun untuk Pembangunan Infrastruktur Masyarakat

Listrik Indonesia | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengalokasikan 45,4% atau setara Rp2,5 Triliun Anggaran KESDM TA 2023 untuk pembangunan infrastruktur masyarakat. Biaya infrastruktur tersebut akan digunakan kepentingan masyarakat seperti, pembagian koverter kit (konkit) untuk nelayan dan petani, bantuan pasang baru listrik (BPBL), pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) Surya /PLT Mikro Hidro, Penerangan Jalan Umum-Tenaga Surya (PJU-TS), Alat Penyalur Daya Listrik (APDAL) dan Insentif Pengembangan Konversi Kendaraan Listrik.

"Program kerja Kementerian ESDM untuk daerah di tahun 2023, anggaran infrastruktur untuk masyarakat meningkat alokasinya menjadi 45,4% atau Rp2,5 triliun meningkat Rp100 miliar dari pagu Rp5,5 triliun," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif pada Rapat Kerja dengan Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Senin (30/1).

Lebih lanjut Arifin menjelaskan, alokasi Rp2,5 triliun tersebut akan digunakan untuk membangun infrastruktur masyarakat seperti, pembangunan pipa gas bumi Cirebon-Semarang Tahap I, pemberian konkit untuk nelayan sebanyak 20.000 paket, konkit untuk petani sebanyak 30.000 paket, PJU-TS sebanyak 31.075 unit, APDAL sebanyak 7.500 Unit, pembangunan PLTMH sebanyak 3 unit, PLTS Terpadu wilayah 3T sebanyak 12 unit, bantuan pasang baru listrik sebanyak 83.000 sambungan rumah, revitalisasi PLT-EBT 10 unit, insentif pengembangan konversi kendaraan listrik untuk 350 unit konversi motor listrik dan 1 unit konversi bus listrik, pengembangan pos pengamat Gunung Api sebanyak 7 unit, pengembangan Pusat Informasi Geologi 3 wilayah, dan terakhir penetapan warisan geologi dan geopark nasional sebanyak 4 rekomendasi.

"Kementerian ESDM juga tengah mengusulkan anggaran tambahan sebesar Rp573,69 miliar pada tahun 2023 kepada Kementerian Keuangan dan Bappenas untuk pembangunan Cisem Tahap II ruang Batang-Cirebon-Kandang Haur Timur," lanjut Arifin.

Arifin mengungkapkan, pada tahun 2022, Kementerian ESDM telah membangun jaringan gas untuk masyarakat sebanyak 40.877 SR dari rencana awal APBN sebesar 40.000 SR, kemudian bantuan pasang listrik baru untuk masyarakat tidak mampu dan masyarakat di daerah 3T sebanyak 80.183 SR dari target sebelumnya sebanyak 80.000 SR.

"Realisasi anggaran tahun anggaran 2022 sampai Desember mencapai 97,49% dari pagu anggaran sebesar Rp5,7 triliun dimana seluruh kegiatan infrastruktur sudah dicapai 100%," ungkap Arifin.

Arifin menekankan, kepentingan masyarakat menjadi yang paling utama sehingga anggaran pembangunan infrastruktur masyarakat terus mengalami peningkatkan dari tahun ke tahun. Untuk tahun 2024 mendatang, Kementerian ESDM merencanakan akan mengalokasikan 60,2% anggaran Kementerian ESDM untuk pembangunan infrastruktur masyarakat.

Pada tahun 2024, Kementerian ESDM mengusulkan anggaran sebanyak Rp10,1 triliun dengan perincian 60,2% atau Rp6,1 triliun diusulkan untuk pembangunan infrastruktur masyarakat yakni, kelanjutan pembangunan pipa gas bumi Cirebon-Semarang Tahap II ruang Batang-Cirebon-Kandang Haur Timur. "Kita mulai pembangunan pipa gas bumi dari Dumai-Sei Mangkei," jelas Arifin.

Selanjutnya, ada pembagian konkit nelayan dan petani masing-masing sebanyak 25.000 paket, konversi minyak tanah ke CNG sebanyak 1.106.905 paket, PLTMH 2 unit, PLTS Terpadu Wilayah 3T sebanyak 5 unit, PJU-TS 22.000 unit, PLTS Atap sebanyak 148 unit, bantuan pasang listrik baru sebanyak 40.000 sambungan rumah, revitalisasi PLT-EBT sebanyak 10 unit, sistem mitigasi bencana geologi 121 unit, pos pengamat Gunung Api 12 unit, pusat informasi geologi 3 wilayah dan warisan geologi, dan penetapan 4 geopark nasional. 
Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

Berita Lainnya

Index