
Syofvi F Roekman, Direktur Perencanaan Korporat PT PLN (Persero). (Foto: R Akmal/Listrik Indonesia)
Pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2018-2017 porsi penggunaan BBM hanya tinggal 4,2% di 2018. Direktur Perencanaan Korporat PT PLN (Persero), Syofvi Felianty Roekman mengatakan, porsi penggunaan BBM akan terus dipangkas hingga mencapai di bawah 1%.
“Di tahun 2025 kita optimistis mencapai 0,4% penggunaan BBM untuk produksi listrik, BBM tidak serta merta bisa dihilangkan secara cepat alias memerlukan proses,” ujar Syofvi.
Penggunaan BBM bisa dikombinasikan dengan energi terbarukan untuk energi campuran lainnya, seperti batu bara, masih mendominasi dengan porsi 54,4% atau 130 juta ton, lalu gas sebesar 22,2% atau sebesar 687 TBTU, kemudian EBT 23%. Pada 2025 dalam RUPTL 2018-2027 total kebutuhan BBM sebesar 500 ribu kilo liter.
“Kombinasi ini kita perlukan, semisal PLTS yang dapat digunakan siang hari, nanti malamnya menggunakan diesel, perlahan kita kurangi ketergantungan pada BBM,” pungkas Syofvi F Roekman. (GC)
0 Komentar
Berikan komentar anda