Belum lama ini Listrik Indonesia mendapat kesempatan eksklusif berbincang dengan Direktur Utama Utomodeck, Anthony Utomo. Kata dia, PLTS Atap merupakan salah satu strategi untuk menggenjot pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di tanah air dalam mengejar target bauran 23 persen pada 2025.
Indonesia mempunyai peranan yang sangat besar dalam transisi energi dari energi fosil ke energi bersih. Pelaku industri energi sudah semakin mengembangkan teknologi untuk menciptakan energi bersih seiring besarnya minat masyarakat dalam menggunakan produk EBT,”ucapnya.
Melihat peluang tersebut, enam tahun lalu Utomodeck melakukan diversifikasi bisnis dalam penyediaan Panel Surya melalui anak usahanya Utomo SolaRUV dengan menggandeng kontraktor EPC (engineering, procurement, construction). Kerja sama kemitraan ini dapat membantu kontraktor PLTS Atap untuk bisa mengembangkan bisnisnya, karena membantu layanan secara terintegrasi, mulai dari survei konsumen, kesediaan stok, desain pemasangan maupun eksekusi proyek di area kontraktor EPC yang belum memiliki jangkauan di daerah tersebut.
Di awal memulai bisnis ini, Anthony ingat betul betapa masih minimnya kesadaran masayarakat akan pentingnya dan keuntungan menggunakan PLTS. Belum lagi soal tenaga ahli pemasangan dan pengoperasian yang masih sedikit tersertifikasi.
“Dahulu sertifikasi kompetensi biayanya sangat mahal bisa mencapai 10 juta rupiah. Kalau mahal seperti itu pasti akan sulit untuk memajukan industri ini untuk mencapai EBT 23 persen. Di sisi lain, penggunaan PLTS Atap ini makin masif. Karena itu kita juga membuka lembaga sertifikasi kompetensi dengan harga yang terjangkau guna mengakomodir para tenaga ahli ini,”ujarnya.
Tidak hanya mendapatkan dukungan penuh dari sisi ketersediaan komponen saja, semua SolaRUV Partner juga mendapat dukungan promotional tools seperti survei lokasi, desain proyek dan logisitik tanpa biaya, serta kemudahan pembayaran sesuai kesepakatan.
“Jadi skema partnership ini juga berbasis UMKM, kita mendorong gerai-gerai yang ingin menjadi distributor SolaRUV. Jadi energi terbarukan bisa tumbuh dari UMKM dan ini langkah kita,”tegasnya.
Pada tahun 2023 Kuartal III, perseroan berencana membangun pabrik modul surya untuk memenuhi dalam negeri. Selain itu, untuk mengakselerasi percepatan kendaraan listrik, Utomodeck juga melakukan diversifikasi bisnisnya yang dijalankan oleh anak usahanya ) PT Utomo Charge Plus Indonesia.
Utomo Charge+ merupakan perusahaan penyedia layanan terbaik dan terpercaya di bidang Sistem Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) terintegrasi. Sejak awal kemunculannya di industri kendaraan listrik, Utomo Charge+ mencuri perhatian melalui 2 produk unggulannya, yakni Marvel 72 yang diklaim sebagai SPKLU Teramping di Dunia, serta Turbo 600 dengan teknologi fast charging mampu mengisi daya secara cepat mulai dari 20 menit saja.
“Belum lama ini Utomo Charge+ melakukan kerja sama dengan Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) untuk pendirian SPKLU dan nantinya produk SPKLU ini juga akan difbrikasi di SIER,”pungkasnya.
0 Komentar
Berikan komentar anda