Listrik Indonesia  |  Media Listrik Indonesia, perusahaan advertising, publishing, exhibition, dan event organizer, baru saja meluncurkan (launching) secara resmi Studio Listrik Indonesia Bicara melalui kanal youtube untuk memberikan edukasi dan informasi tentang energi dan kelistrikan di Tanah Air pada Selasa, (15/12/2020).

Launching Studio Listrik Indonesia Biacara diresmikan oleh anggota Dewan Energi Nasional (DEN) periode 2020 — 2025 Dr. Ir. Herman Darnel Ibrahim M.Sc. didampingi Managing Director Listrik Indonesia Irwadhi Marzuki.

Irwadhi menjelaskan bahwa Listrik Indonesia menjadi wadah bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) di bidang energi dan kelistrikan untuk menyampaikan berbagai hal terkait dengan kelistrikan di Tanah Air.

“Kami berharap Listrik Indonesia Bicara bisa menjadi sarana edukasi dan hiburan bagi publik, terutama netizen dan generasi milenial yang lebih menyukai informasi visual seperti konten-konten Youtube,” ujarnya saat Launching, Selasa (15/12/2020).

Menyikapi kondisi industri media saat ini, Majalah Listrik Indonesia melakukan inovasi dan adopsi teknologi digital dengan menghadirkan Listrik Indonesia Bicara melalui channel Youtube.

Meskipun, arus tsunami informasi mengalir deras melalui beragam media sosial, seperti Youtube, Instagram, dan sebagainya, Majalah Listrik Indonesia dan media lain masih memiliki keunggulan dibandingkan informasi dari media sosial, yaitu adanya verifikasi dan validitas informasi yang bisa dijamin.

Selain meresmikan launching Listrik Indonesia Bicara, Herman Darnel juga langsung mengisi konten perdana kanal Listrik Indonesia Bicara.

Herman menjelaskan saat ini sudah terjadi perubahan soal informasi dan media. Pandemi Covid-19, katanya, membawa semua orang semakin familiar dengan sarana teknologi media.

“Sekarang semua orang bisa membuat program melalui sarana cukup murah, cukup dengan jaringan Internet, bisa tampil di Youtube. Gagasan untuk membuat Listrik Indonesia Bicara ini sangat brilian. Ide ini muncul pada saat yang tepat di tengah pandemic menjadi nilai tambah untuk Majalah Listrik ke depan,” ujarnya saat bincang-bincang dengan Listrik Indonesia Bicara.

Dia menilai bahwa Listrik Indonesia Bicara bisa memudahkan masyarakat untuk belajar menambah pengetahuan kelistrikan dan energi. “Ini cara tepat ke depan untuk mengikuti informasi dan pengetahuan dengan cara media seperti Youtube dan Twitter dan Instagram.”

Herman menyarankan agar Listrik Indonesia Bicara memuat konten ringan, tetapi berbobot dan memiliki daya tarik bagi masyarakat sehingga bisa meningkatkan subscriber dan pengunjung.

“Kru harus kompak. Jadi, setelah kompak berikan yang terbaik, karena saat ini sangat kompetitif. Hari ini Listrik Indonesia Bicara yang berproduksi, kalau kalah bersaing, maka tidak akan bisa survive. Konten harus bagus, harus berbobot,” katanya. (Zc)