Listrik Indonesia | Conseil International des Grands Reseaux Electriques (CIGRE) atau The International Council on Large Electric Systems menyelenggarakan konferensi dua tahunannya. Kali ini CIGRE menyoroti perkembangan transisi energi dunia juga membahas persoalan sektor ketenagalistrikan di berbagai negara.
Untuk pertama kalinya dalam lebih dari 100 tahun, lanskap energi global mengalami transformasi besar-besaran. Cara kita menghasilkan, mengangkut, mendistribusikan, dan mengkonsumsi listrik akan berubah lebih banyak ke depan.
Pada saat yang sama, industri ditantang untuk mengurangi emisi karbonnya di tengah meningkatnya permintaan energi. Itulah mengapa industri bergerak cepat untuk mengembangkan perangkat keras, perangkat lunak, dan solusi terintegrasi yang canggih untuk mengatasi masalah energi terberat di dunia.
Dan itulah mengapa minggu ini, Dewan Internasional untuk Sistem Listrik Besar (CIGRE) menyelenggarakan konferensi dua tahunannya, tepatnya, di Palais des Congrs, Paris, Perancis. CIGRE merupakan organisasi non profit yang tersebar 59 negara melalui perwakilannya termasuk di Indonesia. Organisasi internasional ini fokus membahas isu yang berhubungan dengan pengembangan, operasi dan manajemen tentang sistem kelistrikan termasuk juga desain, konstruksi, dan pemeliharaan atau dalam rangka pengelolaan sistem kelistrikan dunia.
Ketua Indonesia National Committee CIGRE (INC CIGRE), Herman Darnel Ibrahim yang langsung hadir pada acara tersebut. Dalam laporannya menyampaikan, Konferensi CIGRE berlangsung selama seminggu yang telah dimulai pada 28 Agustus hingga 2 September 2022. Acara dua tahunan ini dihadir 3.700 peserta dan 17.000 pengunjung.
Lebih dari 9.000 spesialis energi dari seluruh dunia, termasuk pakar terkemuka di bidang energi listrik, akan meninjau lebih dari 950 makalah teknis yang mencakup sistem tenaga secara end to end, dan masuk wawasan mendalam tentang tren industri energi terbarukan untuk membantu mempercepat transisi energi.
“Seharusnya tahun 2020 kemarin CIGRE menghelat konferensinya, namun batal karena Pandemi. Pada tahun ini CIGRE menyoroti perkembangan transisi energi dan permasalahan ketenagalistrikan di berbagai negara. Melalui makalah dari para spesialis energi inilah untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut,”ujar Pria yang akrab disapa Bang HDI ini kepada Listrik Indonesia. Rabu, (31/8/2022).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, Konferensi CIGRE 2022 membahas transisi energi secara rinci seperti pembangkit listrik masa depan dan teknologinya. Selain itu, juga membahas transmisi di mana dunia sedang mengembangkan transmisi lintas negara.
“Kemarin ada gangguan transmisi di Tokyo seperti yang pernah dialami di Indonesia itu juga dibahas. Transmisi lintas negara seperti Eropa ke Afrika juga dibahas, tetapi transmisi ini listriknya harus berasal dari energi terbarukan. Nah, yang menjadi persoalannya adalah sistem baterainya. Storage Technology juga masih menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi dunia ketenagalistrikan untuk lebih bisa dikembangkan,” ungkapnya.
Mobil Hidrogen Pukau Peserta CIGRE
Selama berada di Perancis, HDI maupun peserta lainnya terpukau akan transportasi umum seperti Taksi yang menggunakan bahan bakar hidrogen. Dalam beberapa kesempatan, ia pun menjajal menggunakan Taksi Hidrogen dari tempat acara ke tempat penginapannya. Kata dia, mobil hidrogen selain ramah lingkungan juga ramah ongkos.
HDI menjelaskan, dalam menempuh jarak 500 kilometer, hanya membutuhkan 4 kilogram hidrogen atau setara 4,5 liter bensin. Perancis telah membuktikan bahwa negaranya mampu menghadirkan kendaraan ramah lingkungan dan hemat energi selain kendaraan listrik tentunya.
“Keberadaan mobil hidrogen ini juga dibahas pada konferensi ini. Saya berharap mobil hidrogen ini juga bisa diaplikasikan di Indonesia,”ujar Pria yang juga menjadi Ketua Dewan Majalah Listrik Indonesia.
Dalam Konferensi CIGRE 2022 juga menggelar Pameran dari berbagai perusahaan ketenagalistrikan dan Seminar. Sebagai Ketua Indonesia National Committee CIGRE, HDI mendorong para anggotanya untuk berperan aktif membuat jurnal sebagai solusi ketenagalistrikan Tanah Air maupun dunia.
0 Komentar
Berikan komentar anda