Subsidi Untuk Orang Kaya Dicabut?

Kebijakan mengenai subsidi bahan bakar minyak segera diumumkan peme-rintah. Pemerintah juga membuka opsi pencabutan subsidi BBM bagi orang mampu. Pasalnya, selama ini, 70 % lebih BBM subsidi dinikmati oleh orang yang mampu atau dengan kata lain tidak tepat sasaran.
Saat ni harga BBM bersubsidi dengan harga keekenomian sangat jauh perbandingannya. Harga BBM bersubsidi saat ini sekitar Rp4.500, sementara harga BBM sesuai dengan keekonomian sekitar Rp9.500.
Penegasan ini diberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pertemuan dengan para pemimpin redaksi media massa di kediaman Menteri Perindustrian M.S. Hidayat, belum lama ini. Dalam kesempatan tersebut, SBY menjelaskan sedikitnya dua opsi besar yang kini sedang dikaji pemerintah.
Pertama, pengurangan subsidi dengan memotong subsidi BBM untuk orang kaya. Kedua, menaikkan harga BBM tetapi harus dengan kompensasi bagi rakyat miskin.
Menurut Presiden Yudhoyono, harga BBM naik ataupun turun sama-sama masyarakat miskin dirugikan. Melihat hal tersebut, tidak ada jalan lain kecuali harga BBM saat ini terpaksa naik dan harus ada kompensasi untuk kelompok masyarakat miskin.
SBY berjanji akan fight dengan DPR supaya menyetujui pemberian bantuan kompensasi bagi rakyat miskin. Apalagi subsidi dalam APBN terus membengkak hingga Rp300 triliun di 2013. Formulanya, yaitu dengan meniadakan subsidi bagi yang kaya dengan alat kontrol, pembatasan dan lainnya.
Langkah apa yang akan dilakukan pemerintah? Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah dengan melakukan pembatasan penggunaan BBM subsidi bagi kendaraan pribadi.
Adapun rencana pembatasan konsumsi yang pernah disampaikan oleh pemerintah adalah pembatasan konsumsi BBM subsidi dengan menggunakan teknologi informasi mulai Juli 2013.
Berbagai opsi memang masih dikaji dan dievaluasi oleh Pihak Kementerian Kordinator Perekonomian, KESDM, Kementerian Keuangan dan Komite Ekonomi Nasional (KEN). Tetapi harapan kita semua, pemerintah mengeluarkan kebijakan ini bukan hanya politis belaka. Bukan pula hanya sekedar wacana. Kebijakan yang berpihak pada rakyat kecil diharapkan menjadi jalan penerang bagi maraknya kebijakan pemerintah yang sama sekali tidak pro rakyat.
0 Komentar
Berikan komentar anda