
Listrik Indonesia | Tingginya impor Bahan Bakar Minyak (BBM) dan belum optimalnya penyerapan energi listrik mempengaruhi neraca perdagangan menjadi defisit. Karena itu, implementasi industri kendaraan listrik dinilai mampu menjadi solusi atas persoalan tersebut.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan, keberadaan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) selain dapat memperbaiki kualitas lingkungan hidup.
Di samping itu, dalam beberapa dekade terakhir, kata Luhut, defisit neraca perdagangan akibat tingginya impor BBM telah menjadi sebuah permasalahan klasik yang belum terselesaikan hingga saat ini. Di sisi lain, Indonesia memilih suplai energi listrik yang belum dapat dioptimalkan penggunaannya.
"Implementasi KBLBB menjadi solusi dalam kebutuhan transformasi energi yang ke depannya lebih cepat terealisasi, di tambah sumber daya yang melimpah menjadi modal dasar pembangunan industri baterai," ujar Luhut dalam acara Public Launching KLBB. Kamis, (17/12).
Lebih luas, Ia menyebut, potensi Indonesia menjadi produsen KLBB sangatlah besar. Hal ini terbukti dengan adanya investor asing yang telah menanamkan sahamnya untuk industri KLBB di Indonesia antara lain Hyundai, BYD, LG Chem dan lainnya.
"Selain investor asing, investor dalam negeri juga beramai-ramai mendorong implementasi KBLBB baik kendaraan, perangkatnya maupun infrastrukturnya," jelasnya.
Menurut Luhut, regulasi yang dibuat pemerintah pusat dan daerah sudah sangat mendukung keberadaan KBLBB.
"Bahkan didukung oleh pembiayaan oleh perbankan," tandasnya. (Cr)
0 Komentar
Berikan komentar anda