Dikutip www.dw.com, ilmuwan Jerman sedang mengembangkan penelitian terhadap kotoran manusia atau tinja di septic tank (tempat penampung kotoran), untuk diubah menjadi pembangkit listrik mini. Kotoran manusia yang terdiri dari air, sisa makanan yang tidak tercerna, tolak bara atau lemak, dan tentu juga mempunyai bakteri elektroaktif.
Elektron yang dihasilkan bakteri dikumpulkan menggunakan elektroda. Elektroda ditempatkan di dasar wadah dan bakteri mengkonsumsi partikel-partikel kecil. Dengan cara itu bakteri membersihkan air dan pada saat bersamaan memproduksi elektron atau memperoduksi aliran listrik.
Pada prinsipnya, kotoran manusia/hewan menghasilkan biogas, yang lazim juga dijadikan bahan bakar gas untuk kompor. Biogas ini juga dapat diolah menjadi sumber pembangkit listrik, yang tentunya menjadi potensi energi alternatif. Meski demikian, kapasitasnya masih tergolong kecil untuk pembangkit listrik tenaga tinja.
Dari sumber berita Antara (2/9/2014), Kementerian Riset dan Teknologi sudah memulai pengembangan teknologi listrik menggunakan sumber bahan bakar berasal dari kotoran manusia, di Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan.
Pemanfaatan tinja yang terorganisir seperti ini mempunyai dampak postitif, di mana selain dapat menghasilkan energi alternatif, juga meminimalisasi pencemaran air tanah dan sungai. (GC/fr)
0 Komentar
Berikan komentar anda