Sales Director Lucy Electric Asia Pacific Region, Ir Mohamed Nasir mengatakan, keberadaan LE sudah lebih dari 250 tahun di Inggris Dan Eropah serta sudah memiliki nama di kawasan Dubai, Saudi, Qatar dan sebagainya. Termasuk di Asia Pasific seperti Singapura, Australia, Malaysia, Brunei, Filipina, Dan Indo China (Thailand, Vietnam, Myanmar, Cambodia, Laos)
Namun, kata Nasir, LE belum menemui local partner yang ingin bekerjasama untuk mengembangkan teknologi LE di pasar energi nasional di Indonesia.
"Kami memiliki agenda ingin mempromosikan LE di Indonesia. Untuk itu kami mengikuti kegiatan pameran ini," kata Nasir saat ditemui dalam pameran World Clean Energy di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (2/12/2022).

Nasir melihat, pasar energi di Indonesia memiliki potensi yang sangat luar biasa dan sangat memungkinkan penggunaan teknologi LE dalam pengembangannya. Apalagi, Indonesia tengah membangun Ibukota Negara di Kalimantan.
"Salah satu keunggulan LE tidak perlu melakukan Pengujian berkala secara manual yang memerlukan biaya mahal dan menimbulkan beberapa tantangan bagi teknisi. LE bisa sampai 30 tahun tanpa perlu di kontrol," pungkasnya.
0 Komentar
Berikan komentar anda