
Jokowi mengatakan, sebanyak 25% cadangan nikel di dunia berada di Indonesia dengan jumlah mencapai 21 juta ton. Untuk itu, Indonesia mengontrol hampir 30% produksi nikel global saat ini. Karena itu, dirinya mempunyai mimpi agar nanti Indonesia bisa merajai baterai kendaraan listrik dunia.
"Sebuah potensi yang sangat besar. Oleh karena itu, dalam 5 tahun ke depan, pemerintah ingin fokus pada industri hilir bijih nikel ini," kata Jokowi, Minggu (10/1/2021) dlam sambutanya pada HUT ke-48 PDIP.
Menurutnya, pemerintah ingin memiliki industri terintegrasi, di mana bijih nikel dibolah menjadi antara lain feronikel dan baja tahan karat. Ke depannya, menurut Jokowi, pemerintah ingin agar lebih banyak lagi kerja sama antara BUMN dengan swasta dan BUMN dengan perusahaan multinasional.
"Dan kita ingin memasuki fase berikutnya untuk memasuki produksi baterai lithium sebagai komponen kendaraan listrik yang ke depan ini merupakan sebuah kesempatan yang besar bagi kita untuk bisa masuk dalam industri otomotif, kendaraan listrik, yang ke depan semuanya akan berpindah ke sana," ujarnya. (Cr)
0 Komentar
Berikan komentar anda