
Foto: (Dok. ESDM)
Seperti di Desa Paisu Bebe, Kecamatan Bokan Kepulauan, yang cukup terpencil, berjarak sekitar 9 jam dari Pelabuhan Luwuk, Sulawesi Tengah, menggunakan kapal feri menuju Banggai Laut, dan dilanjutkan dengan speed boat selama 2-3 jam barulah sampai ke Desa Paisu Bebe.
Direktur Aneka Energi Baru dan dan Energi Terbarukan, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Harris yang hadir menyerahkan langsung LTSHE kepada warga pada kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa LTSHE yang dibagikan bergaransi selama 3 tahun. "Lampu ini bisa digunakan untuk penerangan, bahkan untuk mengisi baterai ponsel. Mohon bapak dan ibu menjaga LTSHE ini, jika ada masalah, ada garansi tiga tahun jadi bisa segera diatasi," katanya.
"Warga di sini jadi sudah tidak hidup dalam gelap lagi jika malam datang, anak-anak juga bisa belajar kalau sudah malam, kalau jalan subuh ke masjid juga tidak susah lagi, tidak perlu senter," kata Kepala Desa Paisu Bebe, Ismail M. Icanring, menyambut tim pemasang LTSHE di Desa Paisu Bebe, Rabu (19/12) seperti dilansir esdm.go.id.
"Kalau malam, lampu kami bawa untuk menangkap ikan, cahayanya lebih terang daripada lentera, dan tidak perlu biaya lagi untuk beli minyaknya," tambah Lusrin Patanduk, warga Desa Paisu Bebe. Hal ini tentu membantu meningkatkan hasil tangkapan dan biaya yang dikeluarkan lebih efisien. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat Paisu Bebe adalah nelayan, sisanya petani kelapa atau cengkeh.
Total LTSHE yang dipasang di Kabupaten Banggai Laut yaitu sebanyak 268 unit, yang tersebar di tiga desa, 98 unit untuk Desa Nggasuang, 30 unit untuk Desa Minanga dan 140 unit untuk Desa Paisu Bebe, semuanya berada di Kecamatan Bokan Kepulauan.
Sementara itu di Dusun Basapa, seluruh warga sebanyak 30 KK berada di pulau tersendiri dan sebelumnya hanya mengandalkan lilin dan lentera di beberapa titik.
"Sebelum ada LTSHE, kalau malam tidak ada satu cahaya pun, jadi orang kira itu pulau tak berpenghuni. Sekarang jika malam tiba, warga Basapa senang karena dusun mereka terang dan terlihat dari lautan," kata Yanto, Kepala Seksi Air Tanah dan Energi Cabang Dinas ESDM Sulawesi Tengah Wilayah 4.
Mewakili Kementerian ESDM, Harris mengharapkan LTSHE yang memang dibagikan untuk masyarakat di desa yang gelap gulita dan terpencil dapat menikmati hak yang sama, yaitu mendapatkan penerangan terutama di malam ini. "Ini adalah upaya Pemerintah untuk memperhatikan rakyat di pelosok termasuk pulau terpencil yang belum tersentuh listrik, semoga dapat memberikan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan seluruh masyarakat Banggai Laut yang menerima LTSHE," pungkas Harris. (Fr)
0 Komentar
Berikan komentar anda