Munas sendiri merupakan forum tertinggi METI dalam mengambil keputusan. Setidaknya untuk menjalankan program selama tiga tahun ke depan. Termasuk memilih Ketua Umum METI Periode 2021-2023, menggantikan Surya Darma Ketum METI Periode 2018-2021.
Menurut Ketua OC Munas VIII METI Paul Butarbutar, nantinya ketujuh formatur tersebut yang akan menentukan siapa yang kelak menjadi Ketua Umum METI Periode 2022-2025. “Ketua terplih bisa saja nanti dari salah satu dari tujuh nama formatur tersebut. Namun jika tidak siap (formatur—red), ketujuh formatur tersebut bisa menunjuk atau memajukan nama dari luar formatur. Jadi Ketum itu sendiri bukan berarti harus dari formatur,” ujar Paul kepada listrikindonesia.com.
Paul juga menambahkan bahwa jika Ketum dari luar, maka formatur akan membuat kriteria dan menyeleksi orang-orang yang akan dijadikan Ketum METI. Ketika ditanya kira-kira kapan formatur akan memilih Ketua Umum METI, Paul mengatakan bahwa hal tersebut diperkirakan akan memakan waktu sekitar 30 hari. “Formatur harus menyelesaikan proses pemilihan Ketua Umum dan Pengurus METI selama 30 hari,” kata Direktur Eksekutif METI ini.
Terkait isu panas menjelang Munas ke-VIII METI kemarin, Paul menganggap itu sebagai dinamika dari sebuah demokrasi saja. Justru katanya, METI ke depan harus bisa berperan lebih aktif untuk kemajuan agenda energi terbarukan di Indonesia. ”Biar bagaimana pun ke depannya, tuntutan untuk energi terbarukan lebih besar,” ungkap Co-Founder Indonesia Research Institute for Decarbonozation (IRID) ini.
Menurutnya, ada beberapa kebutuhan mendesak terkait energi terbarukan saat ini. Dan yang paling utama adalah menyangkut soal regulasi. “Setelah regulasi selesai, baru datang investasi. Selama belum ada regulasi yang baik, investasi tidak akan ada,” imbuhnya.
Paul berharap kepada Ketua Umum METI yang nanti terpilih agar tantangan besar dari target net zero emission (NZE) dan isu tranisisi energi berkeadilan dapat diikuti. “Ketum harus mampu membawa METI untuk ikut terlibat di dalam dan juga mendorong Pemerintah supaya bisa mencapai target NZE dan transisi energi itu,” harapnya.
0 Komentar
Berikan komentar anda