Listrik Indonesia | PT PLN (Persero) berhasil mengalirkan listrik kepada 52 kepala keluarga (KK) di Dusun Parit Syukur dan Dusun IV Sawang Pulau Kundur, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Keberhasilan ini menandai kehadiran negara melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) yang disalurkan melalui PLN untuk mewujudkan energi berkeadilan.
Kedatangan listrik 24 jam ini disambut dengan suka cita oleh penduduk. Salah satu warga, Tri Wibowo, tidak dapat menyembunyikan kebahagiaannya setelah listrik menyala selama 24 jam di dusunnya. Ia mengungkapkan bahwa sebelumnya warga Dusun IV Sawang hanya bisa menikmati penerangan yang terbatas.
"Pembangunan jaringan listrik ini sangat bermanfaat bagi kami karena sudah lama dinantikan. Alhamdulillah, listrik PLN hadir, nyalanya 24 jam dan biayanya juga jauh lebih murah jika dibandingkan menggunakan genset. Kami siap bekerja sama untuk menjaga aset dan jaringan listrik yang sudah dibangun," ujar Tri.
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, memberikan apresiasi terhadap langkah PLN yang terus meningkatkan rasio elektrifikasi di wilayah tersebut. Ansar menegaskan komitmen pemerintahnya untuk terus bekerja sama dengan PLN dalam menyediakan akses kelistrikan bagi masyarakat.
"Hal ini sejalan dengan program strategis kami yaitu “Kepri Terang”. Meskipun bukan pekerjaan yang mudah, kita harus melistriki dusun-dusun hingga ke pulau-pulau terpencil, namun kita terus berupaya agar program Kepri Terang segera terwujud. Kami memberikan apresiasi kepada PLN atas segala upaya yang telah dilakukan dalam menghadirkan listrik 24 jam di wilayah Provinsi Kepri," ujar Ansar.
Agung Murdifi, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Riau dan Kepulauan Riau, menjelaskan bahwa kondisi geografis dan lokasi dua dusun yang terpencil tidak menyurutkan PLN dalam menyelesaikan pembangunan infrastruktur kelistrikan bagi masyarakat di wilayah tersebut.
Untuk mengalirkan listrik ke Dusun Parit Syukur dan Dusun IV Sawang, PLN telah menyelesaikan pembangunan jaringan tegangan menengah sepanjang 1,12 kilometer sirkuit (kms) dan jaringan tegangan rendah sepanjang 4,16 kms.
"Dusun Parit Syukur dan Dusun IV Sawang terletak di lokasi yang cukup terpencil dan terisolir. Berjarak sekitar 20 km dari Tanjung Batu, kami harus melakukan mobilisasi material melalui jalur laut, dan akses jalan yang dapat dilalui harus melewati perkebunan. Ini menjadi tantangan tersendiri dalam membangun infrastruktur kelistrikan," ujar Agung.
Agung berharap kehadiran listrik dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dia juga mengimbau agar warga dapat aktif dalam menjaga aset PLN secara bersama-sama untuk menjaga suplai listrik yang andal dan berkualitas di dua dusun tersebut.
"Hampir 78 tahun lamanya warga Dusun Parit Syukur dan Dusun IV Sawang Pulau Kundur menanti akses listrik 24 jam, dan hari ini impian mereka terwujud bersama-sama. Inilah bukti nyata kehadiran negara melalui PLN agar masyarakat bisa lebih produktif, sehingga perekonomian di Kepulauan Riau semakin meningkat," pungkas Agung.