
"Untuk itu kita terus mengembangkan sampai ke lima sektor industri yang membutuhkan pelumas dalam pada tiap-tiap mesinnya. Pertama, untuk industrial lubricants, yang bergerak di sektor industri baik mesin pembangkit listrik sampai industri produksi makanan, baja dan sebagainya. Kedua, pelumas kita dapat digunakan untuk kendaraan pribadi (passenger) dan memperpanjang umur mesin. Ketiga, untuk kendaraan komersial, seperti kendaraan alat berat dan mobil pertambangan. Keempat, industri pelayaran (marine). Dan yang terakhir industri penerbangan (aviation)," ujar Vice President Industrial Business ExxonMobil Lubricants Indonesia, Sigit Wibowo Wagito di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (30/11).
Ia menerangkan, teknologi yang ada dalam pelumasan dapat memperpanjang usia mesin industri, mesin pembangkit ataupun lainnya. Pasalnya, pelumas yang dipakai pada mesin pembangkit bisa bertahan lebih dari 4.000 jam tanpa harus mengganti pelumas baru, bahkan saat ini ada di salah satu mesin pembangkit telah beroperasi selama 12 tahun, belum pernah mengganti pelumasnya. Hal ini bisa mengurangi cost, dan untuk mingkatkan kualitas produksi yang lebih baik.
"Kami rutin melakukan pengecekan setiap 500 jam pada setiap mesin. Contohnya, untuk mesin industri baja yang panasnya minta ampun, kami terus lakukan pengecekan. Tak hanya itu, pada mesin industri lainnya pun seperti itu," terangnya.
Sebelumnya, ExxonMobil telah meluncurkan Mobil Serv Lubricant Analysis (MSLA), layanan kelas terbaru untuk analisis pelumas online berbasis mobile.
Layanan analisis pelumas ini sudah lama digunakan dan menjadi salah satu keunggulan layanan ExxonMobil. Seiring perkembangan teknologi dan kebutuhan pelanggan yang terus bertambah, ExxonMobil meluncurkan kembali MSLA dan melengkapinya dengan fitur unggulan berupa waktu respons yang singkat, kemudahan akses, teknologi scan-and-go pada botol sampel serta akses cepat kepada data penting.
"Memahami pelanggan yang menginginkan adanya perangkat analisis yang mudah digunakan. Melalui MSLA, data yang diperoleh dapat membantu analisis menyeluruh yang akan memonitor dan meningkatkan usia peralatan serta mengurangi biaya operasional, sehingga kinerja menjadi lebih efektif dan efisien. Bahkan, analisis dapat dilakukan secara virtual melalui perangkat mobile," kata Sigit. (RG)
0 Komentar
Berikan komentar anda