
Salah satu tugas yang diembankan kepada Presiden Joko Widodo kepada Arifin Tasrif adalah mengurangi impor migas. Seperti diketahui, pada 2018 lalu, impor migas Indonesia berdasarkan data BPS pada Desember 2018 mengalami defisit sekitar US$12,4 miliar atau setara dengan Rp176 triliun dengan kurs Rp14 ribu per dolar AS.
“Bapak Arifin Tasrif, Menteri ESDM. Beliau pernah menjadi dirut BUMN, menjadi Dubes di Jepang. Jadi urusan realisasi energi baru dan terbarukan, mengurangi impor migas, itu berada di bawah beliau,” kata Presiden mengenalkan Menteri ESDM yang baru.
Secara umum kepada semua yang tergabung dalam “Kabinet Indonesia Maju”, untuk fokus pada: Pengembangan Sumber Daya Manusia, pada pengembangan Lapangan Kerja; dan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah.
Jokowi menegaskan agar jajaran kabinetnya untuk:jangan korupsi; menciptakan sistem yang menutup celah korupsi; kerja cepat, kerja keras dan kerja produktif; jangan terjebak pada rutinitas monoton; berorientasi pada hasil nyata; mengecek masalah di lapangan dan menemukan solusinya; dan serius dalam bekerja.
“Tidak ada Visi-Misi Menteri, yang ada Visi-Misi Presiden dan Wakil Presiden. Yang tidak serius hati-hati, bisa saya copot di tengah jalan!” tegas Presiden.
Arifin Tasrif, di bidang ESDM memang sudah cukup banyak terlibat. Diantaranya ketika mendampingi Menteri ESDM yang digantikannya untuk kerja sama Indonesia-Jepang bidang pengembangan energi hijau melalui produk turunan kelapa sawit dan energi terbarukan. (AB)
0 Komentar
Berikan komentar anda