
Nicke Widyawati, Direktur Perencanaan Korporat PLN, berbicara dalam forum diskusi di Kantor Kementerian BUMN. (Foto: R Akmal)
Menurut Direktur Perencanaan Korporat PLN, Nicke Widyawati, rasio kelistrikan di Maluku dan Maluku Utara masih lebih baik dibanding Papua. "Jika 2019 rasio kelistrikan sudah 92 persen maka tidak akan beda jauh dengan Jawa," katanya dalam sebuah diskusi media di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta (15/05).
Ia menambahkan, perseroan menargetkan tahun ini dapat melistriki sebanyak 562 desa di Papua dan Maluku. Dari jumlah teraebut, 197 desa di antaranya ada di wilayah Maluku-Maluku Utara dengan dana investasi sebesar Rp 721 miliar.
"Karena Maluku Utara banyak yang pulau kecil, sehingga sisa 30 persen yang belum terlistriki. Itu adalah daerah paling sulit, jadi, butuh biaya mahal untuk bangun itu," tambahnya.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan ada sebanyak 2.510 desa yang belum memiliki aliran listrik. Namun demikian, PLN telah mensurvei dan menyatakan ada sekitar 1.364 desa yang belum terlistrik.
"Survei PLN sendiri ada tambahan sebanyak 1.364 desa, sementara program Kementerian ESDM menemukan ada 2.510 desa. Nah, data temuan itu akan kita sinkronisasikan," paparnya.
Ia meyakini temuan itu tidak akan bertabrakan secara implementasi dengan data yang dikumpulkan oleh Kementerian ESDM. "Dalam implementasi pembangunan ke depan, hal ini akan dilakukan bersama-sama dengan mekanisme yang berbeda, di mana pembangunannya menggunakan investasi dari PLN," tandasnya. (RG)
0 Komentar
Berikan komentar anda