
“PLN sebagai agen pemerintah berkewajiban mendorong terlaksananya percepatan program kendaraan bermotor listrik di Tanah Air,” kata General Manager (GM) PLN Distribusi Jawa Timur, Bob Saril di Surabaya, Rabu (30/10).
Dijelaskan, animo masyarakat terhadap kendaraan bertenaga listrik sangat besar karena memberikan banyak kelebihan dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar konvensional. Kelebihan tersebut antara lain dalam hal penggunaan baterai, dimana biaya operasionalnya lebih hemat. Kendaraan bertenaga listrik relatif aman dikendarai dan pemeliharan (maintenance) nya lebih mudah. Di samping itu, tidak ada emisi gas buang sehingga kendaraan sangat ramah lingkungan.
“Animo masyarakat yang besar ini semestinya pula direspons positif oleh perusahaan pabrikan untuk menyediakan kendaraan listrik secara massal,” kata Bob.
Edukasi dan sosialisasi electric vehicle ini bertujuan, agar masyarakat paham betul, bahwa program pemerintah menggalakkan kendaraan bertenaga listrik secara infrastruktur telah disiapkan. “Secara pasokan listrik, PLN telah siap. Kami sedang siapkan infrastruktur untuk menunjang kendaraan bertenaga listrik,” papar Bob lagi.
Selain di charging station, pemilik kendaraan listrik sebenarnya juga dapat men-charge di mana saja, termasuk di rumah. “Jadi tidak harus di SPKLU. Ini juga yang diedukasikan kepada pengunjung yang datang ke booth PLN, sehingga tidak ada lagi kekhawatiran masyarakat yang ingin memiliki kendaraan bertenaga listrik seperti kekhawatiran kelangkaan station pengisian, pasokan listrik yang terbatas, hingga persoalan teknologi yang kurang familiar."
Saat ini SPKLU yang telah diresmian berlokasi di Tangerang, Bali Selatan, Jakarta, dan Bandung. SPKLU merupakan bagian dari implementasi kelengkapan infrastruktur bagi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, sesuai dengan Perpres No.55. Jumlah SPKLU secara bertahap akan terus ditambah hingga tersebar merata secara nasional. Dalam kesempatan itu, PLN memamerkan mobil jenis sedan dan motor yang telah mengusung teknologi bertenaga listrik.
“Edukasi ini kami harapkan dapat memberi pemahaman, sekaligus merangsang masyarakat memiliki kendaraan bertenaga listrik. Kalau permintaan pasar terhadap kendaraan bertenaga listrik tinggi, otomatis akan direspon pabrikan dengan memproduksinya secara masif,” pungkas Bob Saril. (AM/fr)
0 Komentar
Berikan komentar anda