Emission & Carbon
ENVIRO
NEWS
Trending
Polusi Udara Sebabkan 6,5 Juta Meninggal, Menhub: Harus Mulai Beralih Ke BBM Ramah Lingkungan

Menhub mengajak seluruh Pemerintah Daerah untuk beralih ke Bahan Bakar Minyak (BBM) ramah lingkungan.
"Penggunaan BBM dengan angka oktan tinggi merupakan salah satu upaya mengurangi pencemaran udara. Karena emisi yang dihasilkan lebih baik. Bagi perkotaan yang memiliki masalah kemacetan, sudah saatnya Pemkot mengatur masyarakatnya beralih ke BBM dengan oktan tinggi agar tidak mencemari kualitas udara dan tidak membahayakan kesehatan diri," ujar Budi Karya dalam webinar, Senin (12/10).
Dari kajian internasional energy agency, katanya, kualitas udara yang buruk akibat pencemaran telah menyebabkan kematian 6,5 juta jiwa per tahun. Sumber pencemaran udara terbesar, ungkapnya, berasal dari kendaraan bermotor dengan penggunaan BBM yang tidak ramah lingkungan.
"Banyak nian wong mati karena pencemaran lingkungan. Makanya, kita harus melakukan langkah-langkah. Kemenhub telah menyiapkan policy, salah satunya meningkatkan ketersediaan angkutan umum massal berbasis rel. Duitnya bukan sedikit, sampai 10 triliun rupiah. Kota pertama yang dapat dari pemerintah pusat itu ya Palembang. Banggo nian," ucap Budi dengan bahasa Palembang.
Diakuinya, Pemerintah sedang menyiapkan transportasi berkelanjutan. Transportasi hijau ini, ungkapnya, akan mendapatkan benefit cukup besar. Yakni, pengurangan emisi gas rumah kaca, kualitas udara yang lebih baik, keselamatan meningkat, penurunan tingkat kebisingan, menurunkan resiko kecelakaan, dan meningkatkan perekonomian.
" Kemenhub juga telah meluncurkan bantuan subsidi kepada 5 kota di Indonesia, diantaranya Palembang. Per 1 Juni kemarin ada 45 bus dioperasikan, melayani 3 koridor. Memang belum maksimal. Saya pikir, 2 program yang ada di Palembang, yakni LRT dan BRT harus dimanfaatkan secara baik," tegasnya.
Upaya penggunaan transportasi hijau ini, jelasnya, merupakan salah satu cara mereduksi impor migas ke Indonesia. Menurutnya, Pemerintah dari berbagai sektor sedang menggenjot diversifikasi energi dengan bahan bakar nabati dan energi ramah lingkungan lainnya.
"Biodiesel untuk angkutan darat, BBG untuk bisnis dan bus listrik. Ini direncanakan untuk angkutan darat juga diterapkan seperti bus," tandasnya. (pin)
0 Komentar
Berikan komentar anda