Ratna Juwita: Industri Kendaraan Listrik Harus Clean Energy yang End to end 

Ratna Juwita: Industri Kendaraan Listrik Harus Clean Energy yang End to end 
Listrik Indonesia | Kendaraan listrik merupakan transportasi masa depan dunia yang ramah lingkungan. Namun masalahnya sumber listrik yang ada saat ini masih didominasi pembangkit fosil.

Anggota Komisi VII F-PKB Ratna Juwita, menyambut baik soal keterlibatan investor asing yang menanamkan modalnya di Indonesia untuk mengembangkan industri kendaraan listrik. Ia menjelaskan, Indonesia memiiki cadangan dan produksi mineral yang besar  sebagai bahan baku baterai. Salah satunya nikel yang mencapai 24% dari total produksi  di dunia. 

Menurutnya, tentu ini menarik minat para calon investor untuk berinvestasi di Indonesia. Apabila itu semua terealisasikan tak dipungkiri ke depan Indonesia bakal jadi raja  baterai dunia.

"Tadi Raker dengan Kemenko Marves mendengar hasil paparannya, pemerintah sangat serius menggarap sektor ini dan konsen untuk mendapatkan kerja sama dengan investor besar yang bermain di industri kendaraan listrik,"ungkap Ratna usai rapat kerja di Badan Anggaran DPR-RI. Kamis, (9/6/2022).

Kendati demikian, Ratna mengingatkan agar industri kendaraan listrik ini harus 'clean energy yang end to end' guna mendukung transisi energi dalam mencapai Net Zero Emission 2060.

"Selain harus green product juga, begitu juga dengan sumber daya listriknya harus clean energy," ucapnya.

Terkait Rencana Undang-undang Energi Baru Terbarukan/RUU EBT, ia menegaskan bahwa RUU EBT sudah diharmonisasi dengan Badan Musyawarah (Bamus) dan akan segera diparipurnakan.

"Kemungkinan diparipurnakan dalam masa sidang ini. Saya berharap legislasi  RUU EBT bisa di follow up dengan regulasi turunanannya dan diimplementasikan dengan baik,"pungkasnya.
Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

Berita Lainnya

Index