
Herman Darnel Ibrahim (Foto: R Akmal)
Dalam kesempatan tersebut, mantan direksi PT PLN (Persero) ini menuturkan soal rencana implementasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang menurut dia masih belum diperlukan di Indonesia. Bahkan, sampai dengan 2050, Indonesia masih belum membutuhkan keberadaan PLTN untuk memenuhi pasokan listrik di Tanah Air.
Menurut Herman Darnel, PLTN menjadi pilihan paling akhir untuk memenuhi pasokan listrik di Indonesia. Dari sejumlah indikator dan perbandingan dengan pembangkit lainnya yang base laod dengan daya keluaran konstan, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), nuklir menjadi pilihan yang paling akhir untuk diimplementasikan di Indonesia.
Yang perlu dilakukan Indonesia sekarang ini adalah bagaimana mengoptimalkan sumber daya energi yang ada dan sangat berlimpah yakni gas alam dan batu bara. Bahan baku tersebut harus bisa digunakan secara optimal dan Indonesia harus memprioritaskan penghentian ekspor gas dan batu bara dan menggunakannya untuk kebutuhan di dalam negeri.
Dari beberapa indikator yang ada, seperti dari sisi biaya, baik biaya investasi maupun biaya produksi, PLTN masih lebih mahal dari PLTU dan PLTGU. Biaya investasi untuk membangun satu PLTN dengan kapasitas 5.000 MW, bisa untuk membangun tujuh unit PLTGU atau empat unit PLTU dengan kapasitas yang sama.
Dia menambahkan, ada tiga ciri negara yang memiliki PLTN, yakni: penduduknya banyak; energi primernya hampir tidak ada; dan memproduksi teknologi nuklir. Dari tiga hal tersebut, Indonesia hanya memiliki jumlah penduduk yang banyak. Dua lainnya tidak ada.
Belum lagi dari sisi risiko yang harus ditanggung ketika terjadi kebocoran. Dengan demikian dari sisi keamanan, ada tambahan biaya dalam jumlah yang sangat besar yang harus dikeluarkan pemerintah ketika memelihara PLTN.
“Tidak ada asuransi yang mau menjamin PLTN, dan tidak ada bank yang mau memberikan pinjaman untuk membangun PLTN kecuali dengan jaminan dari pemerintah,” pungkas Herman Darnel. (AB)
0 Komentar
Berikan komentar anda