NEWS
Trending

Satu Abad Cigre Menjawab Tantangan Zaman

Listrik Indonesia | Conseil International des Grands Reseaux Electriques (CIGRE) telah memasuki usia satu abadnya. CIGRE telah banyak mencetuskan karya dan solusi untuk ketenagalistrikan.

CIGRE didirikan di Paris pada tahun 1921, merupakan organisasi non profit yang tersebar 59 negara melalui perwakilannya termasuk di Indonesia. Organisasi internasional ini fokus membahas isu yang berhubungan dengan pengembangan, operasi dan manajemen tentang sistem kelistrikan termasuk juga desain, konstruksi, dan pemeliharaan atau dalam rangka pengelolaan sistem kelistrikan dunia.

Indonesia National Committee CIGRE memperingati 100 tahun CIGRE yang digelar di Gedung Bimasena, Jakarta Selatan. Pada Rabu, 15 Juni 2022. Ketua Indonesia National Committee CIGRE (INC CIGRE), Herman Darnel Ibrahim mengatakan, di 100 tahun CIGRE telah banyak berkontribusi pengelolaan ketenagalistrikan diberbagai negara. Begitu juga dengan CIGRE Indonesia yang berdiri sejak 17 April 2006.  

“Kita tahu dunia ketenagalistrikan beriringan dengan kemajuan teknologi. Karena itu, hasil pemikiran-pemikiran dari anggota CIGRE merupakan sebuah solusi untuk menjawab tantangan zaman ,”ucap Pria yang akrab disapa HDI ini.



HDI pun menjelaskan, CIGRE beraktifitas memfasiltasi anggota untuk ikut study comittee atau working group, dan menyelenggarakan event nasional seperti webinar, lomba paper dan kursus.  Selain itu, CIGRE juga membahas solusi-solusi praktis atau keteknikan pengelolaan ketenagalistrikan mulai dari peralatan seperti mesin-mesin pembangkit, trafo, peralatan-peralatan tegangan tinggi. Kemudian Sub sistem seperti sistem kabel, gardu induk, otomasi dan Scada. Tentang kesisteman seperti perencanaan sistem, operasi sistem, masalah lingkungan hidup, market dan regulasi. 

Terdapat 3 kegiatan utama CIGRE  meliputi study committee, working group dan event (conference, session, symposia). Kegiatan study committee dibagi menjadi 16 studi meliputi A1 Rotating Electrical Machines, A2 Transformers, A3 High Voltage Equipment, B1 Insulated Cables, B2 Overhead Lines, B3 Substations, B4 HVDC and Power Electronics, B5 Protection and Automation, C1 System Development and Economics, C2 System Operation and Control, C3 System Environmental Performance, C4 System Technical Performance, C5 Electricity Markets and Regulation, C6 Distribution Systems and Dispersed Generation, D1 Materials and Emerging Test Techniques, dan D2 Information Systems and Telecommunication. Tiap-tiap study committee memiliki ruang lingkup, technical activities, member, events dan structure organisasi masing-masing.
Lebih lanjut, ia menerangkan, saat ini sudah ada 15.000 anggota dan sudah menghasilkan karya studi atau paper sebanyak 14.000 yang telah didokumentasikan dan bisa langsung diakses di e-library CIGRE.

“Apabila ada anggota yang sedang mendapatkan masalah keteknikan, anggota bisa bebas mengakses paper-paper tesebut untuk mendapatkan solusi praktisnya,” ungkap HDI.

HDI berharap, keberadaan CIGRE di Indonesia dapat dimanfaatkan oleh professional ketenagalistrikan baik itu yang ada di utility seperti PLN, industri maupun perguruan tinggi dalam rangka meningkatkan profesionalisme sesuai moto CIGRE ‘For Powe System Expertise’.

Di 100 tahun jadi CIGRE tentu banyak harapan dari professional ketenagalistrikan Tanah Air. Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, bahwa kehadiran CIGRE harus bisa membawa perubahan dan kemajuan sistem ketenagalistrikan.

“Selagi listrik tetap tersedia, CIGRE harus tetap ada,”ujarnya. 

Sementara, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Rida Mulyana mengutarakan, ke depan sektor ketenagaistrikan terus tumbuh, tentunya tak lepas dari permasalahan. Dengan adanya hasil buah pikir CIGRE permasalahan di sektor ketenagalistrikan bisa dimitgasi. Sedangkan pesan dari, Ketua Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia (PJCI) Eddi Widiono, PJCI dan CIGRE harus mempersiapkan Indonesia memasuki era smart electric system salah satunya dengan penerapan smart grid.

Dalam acara tersebut, CIGRE juga mengumumkan lomba pemenang Paper atau karya ilmiah. Adapun pmenangnya ialah untuk kategori Next Generation Networks (NGN) dimenangkan oleh Tim PLN Maluku yanitu Maryam M. Karimah, Kurnia Setiawan, Rinaldi Maulana, dan Brandon K Noya dengan judul Multiple Sites PR-Feasibility Study Approach for PV Diesel Hybrid System to Reduce Cost of Energy and Fuel Consumption in Rural Areas of Maluku. Sedangkan untuk kategori Academics dimenangkan oleh Arvianto Nugroho dengan judul Household Energy Management by Considering the Effect of Dynamic Pricing and Photovoltaic Solar Rooftop  using Artificial Neural Network.

Related Articles

0 Komentar

Berikan komentar anda

Back to top button