AGENDA NEWS
Trending

SKK Migas Terapkan K3LL Demi Menjaga Produksi

SKK Migas Terapkan K3LL Demi Menjaga Produksi
Ilustrasi

Listrik Indonesia | Demi menjaga dan upaya memperbaiki produksi hulu migas, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mennerapkan pembaruan standar Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL).

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno dalam keterangan resminya menjelaskan, tujuan menerapkan K3LL  agar tidak ada proyek atau kegiatan peningkatan produksi yang terganggu. Pada tahun 2021 SKK Migas juga menetapkan target dibanding tahun sebelumnya, antara lain 90% kinerja KKKS mendapatkan rating biru (taat) dengan 40% kategori hijau & emas (lebih dari taat), serta incident rate harus lebih kecil dari angka 0,9.

“Selain melakukan usaha-usaha peningkatan produksi migas, maka langkah penting yang harus dilaksanakan pada tahun 2021 untuk mendukung capaian target produksi tahun 2030 adalah meningkatkan usaha menjaga operasional dan proyek hulu migas agar tidak ada kecelakaan kerja dan memastikan operasional dan proyek hulu migas tidak berhenti,” kata Julius dalam keterangan resmi, Jumat (11/12).

Julius menambahkan, tahun 2030 bukan waktu yang singkat bagi usaha pencapaian target produksi minyak 1 juta BOPD dan gas 12 BSCFD. Oleh karena itu, usaha peningkatan kinerja operasi hulu migas adalah suatu keharusan agar tidak ada proyek atau kegiatan produksi yang terhenti, yang akhirnya juga akan menyebabkan potensi kerugian negara karena produksi menjadi tidak optimal, penambahan biaya dan waktu penyelesaian proyek menjadi tertunda.

“Ibaratnya, kami harus memacu operasi hulu migas pada kecepatan tinggi. SKK Migas menjaganya dengan meningkatkan standar K3LL. Oleh karena itu jika ada kegiatan operasi atau proyek yang terhenti, harus dilakukan investigasi dan dicari penyebabnya agar masalah dapat segera teratasi dan kejadian tidak terulang lagi,” tambahnya.

Target yang ditetapkan pada tahun 2021, kata Julius, lebih tinggi dari target tahun 2020. Key Performance Indicator (KPI) hulu migas nasional di tahun 2020 terdiri atas 2 (dua) parameter yaitu occupational safety (incident rate) < 1,0 dan proper rating 90% biru atau dalam kategori taat.

Sedangkan untuk tahun 2021 KPI hulu migas nasional ditingkatkan menjadi 4 (empat) parameter yaitu incident rate < 0,9; proper rating 90% biru (taat) dengan 40% kategori hijau & emas (lebih dari taat); site restoration (ASR) 100% per tahapan persetujuan Pemerintah dan kewajiban hulu migas nasional sudah menerapkan HSE Dashboard dengan standar industri migas dunia.

SKK Migas dalam gelaran HSE Meeting Akhir Tahun 2020 turut menyampaikan evaluasi kinerja kesehatan keselamatan kerja dan lindungan lingkungan (K3LL) di tahun 2020 dan rencana pelaksanaan K3LL di tahun 2021.

HSE Meeting juga dimanfaatkan untuk menindaklanjuti IOG Convention 2020 melalui sosialisasi penerapan HSE Performance Index, dengan cara melakukan benchmarking dengan mengacu pada best practice worldwide dari International Association of Oil and Gas Producer (IOGP).

Kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka menuju era Industrial revolution 4.0, dimana big data, internet of things dan real time reporting merupakan keniscayaan yang cepat atau lambat akan dijalankan. (Cr)


Related Articles

0 Komentar

Berikan komentar anda

Back to top button