
“Sebagai abdi negara, tentunya kami harus berpartisipasi aktif dalam pembangunan negara. Termasuk dengan berpartisipasi dalam meminimalisir subsidi yang dibiayai negara, terutama subsidi untuk LPG 3 Kg,” ujar Budi dalam keterangan resminya, Jakarta, Selasa (27/9).
Ia menegaskan, dengan membantu mengurangi subsidi LPG 3 Kg, maka anggaran negara diharapkan bisa digunakan untuk pembangunan di sektor lain seperti pendidikan dan kesehatan masyarakat. “Tentunya hal tersebut akan lebih bermanfaat mengingat anggaran negara yang terdistribusi secara lebih merata,” ungkapnya.
Sementara itu, Area Manager Communication & Relation Jatimbalinus Heppy Wulansari mengungkapkan, imbauan ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh kepala daerah di Jawa Timur.
“Kami sangat mengapresiasi perhatian Bupati Ngawi dalam upaya pengurangan subsidi khususnya subsidi LPG. Ini adalah yang
pertama kali di Jawa Timur dan kami berharap dapat menjadi contoh untuk wilayah lainnya,” kata Heppy,
Ia menegaskan, PNS Kabupaten Ngawi bukanlah target pengguna LPG subsidi tabung 3 Kg. Kategori masyarakat yang termasuk dalam target pengguna LPG subsidi antara lain masyarakat miskin dengan pengeluaran di bawah Rp 1,5 juta per bulan, penduduk musiman (buruh pabrik, anak kos), penerima konversi minyak tanah dari pemerintah dan UKM dengan omzet di bawah Rp 30 juta per bulan. (RG)
0 Komentar
Berikan komentar anda