Listrik Indonesia | PT Terregra Asia Energy Tbk  akan lima pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dalam menjalankan proyeknya Terregra mempercayai PT Waskita Karya (Persero) sebagai kontraktor engineering procurement construction (EPC).

Direktur Utama Terregra Asia, Djani Sutedja membeberkan lima pembangunan PLTMH yang berlokasi di Pulau Sumatera ini antara lain di Sumatera Utara memiliki power purchase agreement (PPA) dengan PLN dengan kapasitas masing-masing 2x3.5 MW (2 proyek), 2x4.9 MW (1 proyek) dan 2x5MW (2 proyek) atau total kapasitas PLTMH adalah 42.98 MW. Sedangkan dua PLTA di Aceh masing-masing berkapasitas 2x166 MW dan 3x45MW dengan total mencapai 467 MW.

Kedua pembangkit tersebut telah selesai studi kelayakan dan perizinan lokasi. Adapun total kapasitas dari tujuh hydro power plant tersebut yakni sebesar 509.98 MW. "Commercial on date (COD) ditargetkan untuk PLTMH 24 bulan dari saat pembangunan, sedangkan untuk PLTA 36 bulan," kata Djani melalui keterangan tertulisnya. Rabu lalu (6/1).

Lanjut ia mengatakan, dipilihnya Waskita sebagai partner proyek  karena menganggap perusahaan pelat merah tersebut memiliki reputasi bagus, terutama dalam mengerjakan proyek-proyek infrastruktur besar. Adapun total investasi untuk proyek ini sebesar  Rp 12,5 triliun.

Sementara itu, Direktur Keuangan Terregra Asia, Daniel Tagu Dedo menjelaskan sumber pembiayaan proyek dengan nilai Rp 12,5 triliun ini akan dipenuhi melalui skema debt financing dan equity financing yang melibatkan lembaga pembiayaan dalam negeri. "Aksi korporasi yang sedang disiapkan oleh Terregra Asia Energy adalah rights issue dan penerbitan green bond dalam rangka mendukung pembangunan power plant renewable energy yang baru saja ditandatangani," ujarnya.

Direktur Operasi Waskita Karya, Gunadi Sukardjo mengatakan, Waskita fokus pada pembangunan infrastruktur berupa jalan tol dan infrastruktur lainnya termasuk pembangkit listrik. Hingga kini perusahaan memiliki aset infrastruktur konektivitas pada 17 ruas jalan tol sepanjang 909 kilometer (km) senilai Rp 60 triliun. Namun, selain jalan tol, Waskita juga membangun proyek-proyek EBT di Indonesia yang menjadi program nasional dengan target bauran EBT sebesar 23% di 2025.

Senior Vice President EPC Division Waskita Karya Jose Rizal menayatakan,  Waskita siap mendukung Terregra Asia. Khususnya sebagai kontraktor EPC baik dari perencanaan maupun pelaksanaan dalam pembangunan proyek ini. (Cr)