
Pasalnya, pembangkit berbahan bakar limbah pertanian ini dimiliki oleh PT Rezeki Perkasa Sejahtera Lestari dan akan memasok listrik sebesar sebesar 74 juta kilo Watt hour (kWh) per tahun ke Sistem Khatulistiwa.
General Manager PLN Wilayah Kalimantan Barat Richard Safkaur mengungkapkan, keberadaan PLBm yang baru beroperasi ini untuk memperkuat pasokan listrik di sistem Khatulistiwa serta menggantikan beberapa pembangkit berbahan bakar minyak (BBM).
"Pengembangan energi baru terbarukan (EBT) jadi salah satu prioritas PLN di regional Kalimantan. Saat ini di wilayah Kalbar, presentase pembangkit yang memakai minyak masih sebesar 44 persen," ungkap Richard melalui keterangan tertulisnya yang diterima listrikindonesai.com, (25/04).
Menurutnya, PLTBm 1 Rezeki Siantan mulai dibangun sejak Desember 2016 lalu ini berlokasi di Wajok Hulu, Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Pembangkit tersebut beroperasi dengan memanfaatkan limbah pertanian sebagai sumber bahan bakarnya, seperti yakni cangkang sawit, sekam padi, tongkol jagung, ampas tebu, dan serbuk kayu.
"Harga material tersebut berkisar Rp 600/kg. Diperkirakan kebutuhan bahan bakar untuk memproduksi energi listrik setahunnya sebanyak 98.400 ton per tahunnya," paparnya.
Untuk mengalirkan listrik PLBm Siantan ke sistem Khatulistiwa, lanjut Richard, PLN juga telah membangun jaringan listrik 20 kilo Volt (kV) sepanjang 5,6 kilometer sirkit (kms) dari pembangkit ke titik interkoneksi di Gardu Induk (GI) Siantan.
Sementara itu, Direktur Utama PT Rezeki Perkasa Sejahtera Lestari Duken Kuncara menuturkan, pihaknya bekerja sama dengan dinas kehutanan dan organisasi terkait untuk pasokan bahan bakar pembangkit.
"Keberlangsungan suplai bahan baku harus kami pastikan. Langkah yang kami ambil adalah menjalin kerjasama dengan pengusaha Perkebunan Kelapa Sawit (PKS) yang berada tersebar di Provinsi Kalimantan Barat. Kedepannya akan dijalin juga kerja sama dengan pihak pemilik lahan untuk membuat koperasi demi meningkatkan perekonomian masyarakat lokal," imbuh Dunken.
Dikatakan olehnya, perusahaan telah menginvestasikan dana lebih dari US$ 21 juta untuk membangun PLTBm Siantan.
"Dari total kapasitas terpasang 1x15 MW, kami dan PLN sudah sepakat untuk menyalurkan sebesar 10 MW terlebih dahulu sesuai power agreement yang sudah ditandatangani pada 2016 lalu," tandasnya. (RG)
0 Komentar
Berikan komentar anda