Renewable Energy ENERGY PRIMER NEWS
Trending

Wacana PLTN Menguat, PLN Siapkan Kajian Komprehensif

Wacana PLTN Menguat, PLN Siapkan Kajian Komprehensif
PLN Puslitbang siapkan kajian soal wacana PLTN.
Listrik Indonesia | PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) mengaku telah melakukan kajian secara komprehensif terkait wacana pemanfaatan nuklir sebagai pembangkit listrik. Bahkan, pihaknya pun telah melakukan penelitian nuklir generasi ke-4 yang saat ini digadang-gadang paling aman.

"Kalau dari sisi teknis sih kita nggak ada masalah. Jadi memang, teknologi nuklir generasi ke-4 itu, PLN Puslitbang sudah melakukan penelitian. Memang, generasi ke-3 dan ke-4 ini yang paling safe dan aman," ujar General Manager PLN Puslitbang, Iswan Prahastono dalam konferensi pers virtual, Selasa (20/10).

Jika PLN ditugaskan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLN), pihaknya mengaku telah siap. Bahkan, katanya, PLN Puslitbang telah melakukan kajian penerimaan masyarakat terhadap nuklir seperti apa. 

"Jadi, dari sisi teknologi sebenarnya sangat memungkinkan. Juga dari sisi kajian penerimaan masyarakat pun sudah kita lakukan. Dan juga di sisi pemerintah baik bppt dan lainnya juga sudah melakukan kajian secara komprehensif. Kami selalu koordinasi," katanya.

Namun demikian, pihaknya mengaku belum memiliki inovasi terkait pengembangan nuklir di Indonesia. Menurutnya, inovasi yang diciptakan pegawai PLN senantiasa berkaitan dengan rutinitas kerja sesuai bidangnya. Sedangkan di Indonesia, belum ada satu pun PLTN yang dioperasikan PLN.

"Kalau inovasi di bidang nuklir ini nggak ada. Belum ada, karena kita belum memiliki pembangkit nuklir. Nuklir generasi ke-4 itu bukan inovasi, itu teknologi. Puslitbang itu sudah mempelajari teknologi nuklir generasi 1, 2, 3. Apa itu nuklir generasi 1, 2, 3 dan 4. Ini sudah kita pelajari semua, apa kelemahan dan kelebihannya. Produsennya yang mana. Mungkin kalau nanti terjadi, apa dari Jepang atau lainnya," jelasnya. (pin)

 

Related Articles

0 Komentar

Berikan komentar anda

Back to top button