Wika-Indoplas Dukung Jakpro Bangun FPSA di Wilayah Jakarta Barat

Listrik Indonesia | Pemprov DKI Jakarta terus berkomitmen menghadirkan 'langit biru' di Ibukota negara ini. Melalui perusahaan perseroan daerah (perseroda), yakni PT Jakarta Properindo (Jakpro) akan membangun Fasilitas Pengolahan Sampah Antara (FPSA) Wilayah Layanan Barat DKI Jakarta.
Untuk kali ini, Jakpro menggandeng PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika dan Indoplas. Proses penandatanganan konsorsium berlangsung pada Senin, 28 Desember 2020 dan proses dengan penyerahan Jaminan Pelaksanaan dari Wika-Indoplas kepada Jakpro. Penanahan dilakukan oleh Direktur Utama Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto dan perwakilan konsorsium Wika-Indoplas, Bobby Gafur Umar, yang disaksikan oleh Direktur PT Wijaya Karya Tbk Mursyid dan Harum Akhmad Zuhdi, serta Chief Project Indoplas Tri Widjajanto.
Manajer Komunikasi Perusahaan PT Jakpro Melisa S Sjach berkata, di antara 70 perusahaan konsorsium yang mendaftar, Jakpro menetapkan Konsorsium Wika-Indoplas Karya Energi sebagai mitra terpilih setelah proses pemilihan mitra kerja sama (Kontes Kecantikan) sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau baik tata kelola perusahaan (GCG).
"Jakpro juga turut menggandeng konsultan internasional PT PricewaterhouseCoopers Indonesia Advisory (PwC) untuk memastikan aspek GCG telah terpenuhi dengan baik. Pemilihan Mitra dilakukan secara terbuka, diumumkan melalui surat kabar dan situs web resmi Jakpro dengan jangka waktu selama 5 bulan mulai dari tahap persiapan hingga penetapan pemenang, "jelas Melisa, seperti dikutip dari liputan6.com, Senin (28/12/2020).
Khusus untuk Proyek FPSA Wilayah Layanan Barat DKI Jakarta, Indoplas melakukan aliansi strategis dengan SBW Energy group dari Eropa, yang merupakan konsorsium dari Intech Energy System (Jerman), Bronswerk (Jerman), Metka (Yunani), dan SBW Energy (Jerman) selaku gabungan perusahaan EPC dan provider teknologi berstandar Euro 5.
Direktur Human Capital & Pengembangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Mursyid, mengapresiasi kepercayaan yang diberikan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) berskala besar yang pertama di Indonesia, dan akan menjadi percontohan bagi 11 kota lainnya di Tanah Air.
"Adanya proyek ini juga, sebagai salah satu kontribusi rill mempercepat kolaborasi kota Jakarta dan warganya dalam mengoptimalkan energi bersih yang bekelanjutan dengan tidak ada biaya pada bahan bakar fosil, sesuai dengan Perjanjian Paris 2015," terangnya.
Sebagai informasi, FPSA Wilayah Layanan Barat DKI Jakarta merupakan fasilitas pengolahan sampah antara di dalam Kota Jakarta yang akan dibangun untuk melayani pengolahan sampah yang bersumber dari TPS di wilayah Layanan Barat. Ini sesuai SK Kadis LH nomor 489/2020, sebagai perubahan terhadap SK DLH nomor 453/2019) yang mengacu pada penugasan Pemprov DKI Jakarta kepada PT Jakpro melalui Pergub 65/2019.
Pembangunan FPSA atau Intermediate Treatment Facility (ITF) untuk Wilayah Barat Jakarta ini memiliki nilai investasi 400 juta dolar menggunakan teknologi WTE dari Jerman dengan standar emisi Euro 5. Sehingga mampu memberikan solusi untuk pengolahan sampah perkotaan berbasis lingkungan hijau, sejalan dengan program pemerintah Indonesia menuju percepatan Energi Baru Terbarukan (EBT). (TS)
0 Komentar
Berikan komentar anda