PLTU Batu Bara Sudah Tua? AEP Solusinya!

Kamis, 21 November 2024 | 14:13:11 WIB
Pegawai PT AEP sedang melakukan aktivitas pengelolaan PLTU. (Dok: PT AEP)

Listrik Indonesia | Anugerah Energi Pratama (AEP), perusahaan penyedia jasa dan solusi di sektor pembangkit listrik, semakin memperkuat komitmennya terhadap pengelolaan emisi dan keberlanjutan lingkungan. 

Dalam acara Electricity Connect 2024 yang berlangsung di JCC Senayan, Managing Director AEP, Yanto Tanudjaya memaparkan kontribusi perusahaan dalam mendukung operasional pembangkit listrik berbasis batu bara dan geothermal.

BACA JUGA: Majalah Listrik Indonesia Beri Penghargaan untuk Sosok Inspiratif Kelistrikan Nasional

AEP yang berdiri sejak 2017, awalnya fokus pada jasa servis pembangkit listrik, terutama yang menggunakan teknologi Electrostatic Static Precipitator (ESP). ESP merupakan alat penting yang berfungsi menyaring debu hasil pembakaran boiler sebelum dilepaskan melalui cerobong.

 “Jadi sekarang untuk ESP ini cukup banyak permintaannya, karena rata-rata pembangkit listrik sudah mulai tua, di atas 20 tahun, mereka butuh rehabilitasi, butuh perbaikan supaya emisinya bisa ditekan lebih rendah, kita punya solusinya untuk itu,” jelas Yanto.

Majalah Listrik Indonesia sedang melakukan wawancara dengan Dirut PT AEP.

Selain menyediakan suku cadang ESP, AEP juga menangani perawatan dan pemeliharaan alat tersebut. Tak hanya itu, AEP menawarkan berbagai produk lain, termasuk pompa Tsurumi untuk pembangkit listrik geothermal, kipas industri (ID fan), serta berbagai komponen yang mendukung pembangkit listrik di Indonesia. 

“Di Indonesia kan 85% pembakitnya PLTU batu bara, karena produksinya paling murah untuk bikin listriknya,” bebernya.

Selain itu, terkait dengan pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto, Yanto menyoroti pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto yang menyoroti pentingnya pengurangan emisi. 

“jadi kalau seperti kita lihat pada pidato kenegaraannya pertama kali pak prabowo presiden kita, beliau juga menyampaikan bahwa beliau juga concern terhadap zero emission,” kata Yanto.

Ia juga menyoroti langkah pemerintah dalam menjalankan program carbon credit dan pengembangan energi baru terbarukan. Salah satunya melalui anak perusahaan pemerintah, Nusantara Renewable Energy yang menunjukkan keseriusan dalam memajukan sektor energi bersih.

Tags

Terkini

Jejak Digital di Ladang Energi Hijau

Senin, 27 Oktober 2025 | 13:32:52 WIB

Cahaya Baru Hadir di Pulau Dewata

Senin, 27 Oktober 2025 | 11:14:53 WIB