Karpet Merah untuk Para Investor Migas

Minggu, 25 Mei 2025 | 12:53:28 WIB
SKK Migas Menyiapkan Fasilitas untuk Para Investor Guna Mendongkrak Kinerja Hulu Migas

Listrik Indonesia | Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan jajarannya untuk segera menyederhanakan regulasi yang selama ini dinilai menjadi penghambat investasi di sektor hulu minyak dan gas (migas). Dalam pernyataan tegasnya, Prabowo menyoroti tumpang tindih aturan yang justru menyulitkan masuknya investor baru ke Indonesia. 

"Saya diberi laporan ada puluhan blok migas yang siap ditawarkan. Saya minta kepada badan-badan regulasi, sederhanakan regulasi! Saya ulangi: sederhanakan regulasi," ujarnya. 

Bagi Prabowo, pembenahan aturan bukan sekadar agenda administratif, tapi strategi penting demi menciptakan iklim usaha yang sehat, transparan, dan kompetitif.
“Sederhanakan semua proses. Ciptakan iklim usaha yang ramah, baik untuk mitra dari dalam negeri maupun luar negeri,” lanjutnya. 

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam ajang The 49th IPA Convention & Exhibition yang digelar di ICE BSD, Selasa (20/5/2025), sebuah pertemuan tahunan yang mempertemukan para pelaku industri migas dari dalam dan luar negeri. 

Fasiltasi Investor Migas 

Prabowo menyebut ada proses percepatan regulasi terkait kerja sama dengan koperasi dan kelompok usaha masyarakat dalam mengelola sumber daya migas. Pemerintah, katanya, sudah berkoordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM serta kementerian teknis lainnya agar aturan yang diperlukan segera terbit. 

Sementara itu, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengungkapkan bahwa daya tarik Indonesia di mata investor migas terus meningkat. Ini ditandai dengan adanya 26 investor yang telah menandatangani kesepakatan dalam berbagai bentuk, mulai dari studi awal hingga akuisisi data. 

“Kami fasilitasi seluruh data eksplorasi yang ada. Bahkan, kami bagikan buku-buku potensi cadangan migas, termasuk data seismik dari barat hingga timur Indonesia,” ungkap Djoko kepada Listrik Indonesia disela-sela acara The 49th IPA. Rabu, (21/5/2025). 

Jalan Panjang Eksplorasi 

Indonesia memiliki 128 cekungan sedimen, namun baru 20 yang berproduksi dan 27 lainnya telah ditemukan hidrokarbon namun belum dikembangkan. Dengan cadangan migas sekitar 9 BBOE, peluang eksplorasi masih sangat terbuka lebar. 

Sebagai bagian dari upaya mempercepat eksplorasi, pemerintah menargetkan untuk menawarkan 60 Wilayah Kerja (WK) migas baru dalam dua tahun ke depan. Djoko menyebut langkah ini sebagai bagian dari strategi jangka menengah untuk menjaga keberlanjutan pasokan energi nasional. 

“SKK Migas siap menjadi mitra yang proaktif dan responsif. Kami akan mendukung penuh investasi yang masuk, baik melalui penawaran WK baru, kerja sama strategis, maupun mekanisme farm-in,” ujarnya. 

Dengan arahan langsung dari presiden dan komitmen kuat dari otoritas migas, Indonesia kini membuka lembaran baru dalam pengelolaan energi. Pemerintah tak hanya menyiapkan aturan, tapi juga menyusun data, merancang mekanisme kerja sama, dan menyiapkan skema teknis agar potensi migas yang tersebar di seluruh negeri bisa dimanfaatkan secara optimal.

Tags

Terkini