Listrik Indonesia | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengundang seluruh perusahaan penyedia dan penyalur bahan bakar minyak (BBM) untuk melakukan pertemuan bersama. Agenda ini melibatkan Pertamina sebagai BUMN sektor energi, serta perusahaan swasta seperti BP AKR, Shell, dan Vivo.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi ESDM, Laode Sulaeman, menyebut langkah ini dilakukan menyusul terjadinya kekosongan pasokan BBM di sejumlah SPBU swasta dalam beberapa pekan terakhir, terutama untuk produk bensin (gasoline).
“Intinya untuk sinkronisasi antara Pertamina dengan SPBU swasta. Sinkronisasi itu menyangkut volume dan spesifikasi pasokan yang akan dibicarakan,” kata Laode di kantor KESDM, Senin (8/9).
Laode menambahkan, secara prinsip kebutuhan BBM SPBU swasta seharusnya telah tercukupi tahun ini. Pasalnya, kuota yang diberikan pemerintah telah naik 10 persen dibandingkan tahun 2024. Namun, jika pasokan masih kurang, opsi bagi SPBU swasta adalah membeli langsung dari kilang Pertamina.
Saat ditanya kemungkinan adanya tambahan impor BBM, Laode menegaskan bahwa pemerintah mengandalkan Pertamina untuk menjaga ketersediaan. “Sinkronisasi dengan Pertamina itu yang utama. Jadi Pertamina yang menyiapkan, dan mereka harus siap,” tegasnya.