Listrik Indonesia | Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus memperkuat penerapan teknologi digital untuk meningkatkan kinerja sektor hulu migas. Salah satu langkah terbaru yang dilakukan adalah kerja sama dengan perusahaan penyedia solusi kecerdasan buatan asal Abu Dhabi, AI MATRIX JVCO LTD (AIQ).
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara SKK Migas dan AIQ berlangsung pada 2 Oktober 2025 di kantor SKK Migas. MoU tersebut ditandatangani oleh Kepala SKK Migas Djoko Siswanto dan CEO AIQ Dennis H. Jol, dengan disaksikan oleh perwakilan dari kedua institusi.
Melalui kerja sama ini, kedua pihak sepakat untuk menjajaki potensi kolaborasi dalam pengembangan dan penerapan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di industri hulu migas Indonesia. Ruang lingkup kerja sama mencakup pertukaran pengetahuan, integrasi teknologi AI, digitalisasi aset, serta pengembangan operasi otonom yang berorientasi pada efisiensi dan peningkatan kinerja operasional.
Djoko Siswanto menjelaskan bahwa SKK Migas terus mendorong digitalisasi sebagai bagian dari transformasi industri migas nasional. Sejak membangun Integrated Operation Center (IOC) pada akhir 2019, lembaga ini telah membuktikan manfaat besar penggunaan teknologi digital dalam menjaga efektivitas operasional dan pengawasan kegiatan hulu migas, termasuk saat masa pandemi Covid-19 yang membatasi mobilitas.
“Implementasi kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin (AI/ML) dapat memberikan efisiensi operasional hingga triliunan rupiah. Karena itu, kami ingin mendorong para kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk semakin aktif mengadopsi teknologi ini,” ujarnya.
Kolaborasi dengan AIQ diharapkan dapat mempercepat transformasi digital sektor hulu migas nasional. Selain meningkatkan efisiensi biaya dan produktivitas lifting, kerja sama ini juga membuka peluang transfer teknologi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang kecerdasan buatan.