Listrik Indonesia | PT PLN (Persero) bersiap memulai tahap pertama lelang proyek yang tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034. Pada tahap perdana ini, PLN akan membuka lelang untuk 278 proyek dengan total nilai investasi mencapai Rp139,4 triliun.
Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Suroso Isnandar, menyampaikan bahwa lelang tahap pertama akan dilaksanakan mulai Oktober hingga Desember 2025. Menurutnya, dokumen dan persiapan lelang telah rampung.
“Pak Menteri (Bahlil) minta nanti beliau yang melakukan peluncuran resmi. Tapi dokumen lelang sudah siap untuk etape pertama, Oktober, November, dan Desember—sebanyak 278 proyek,” ujar Suroso dalam acara peluncuran *Electricity Connect 2025* di Jakarta.
Ia menjelaskan, setelah tahap pertama selesai, PLN akan melanjutkan lelang tahap kedua pada Desember 2025 hingga Juni 2026 dengan total 387 proyek. Tahap ketiga dijadwalkan berlangsung antara Maret 2026 hingga Juni 2027 untuk 1.907 proyek, sedangkan tahap keempat akan digelar mulai Januari 2027 hingga Juni 2029.
“Etape kedua akan dimulai tahun depan dengan 387 proyek. Setelah itu, proses masih akan berlanjut hingga 2027 untuk lebih dari seribu proyek lainnya,” tambahnya.
Suroso menegaskan bahwa keseluruhan proyek tersebut merupakan bagian dari target pengembangan kelistrikan nasional yang tercantum dalam RUPTL sepuluh tahun ke depan. Dalam rencana tersebut, PLN menargetkan penambahan kapasitas listrik sebesar 69,5 gigawatt (GW), di mana 76 persen di antaranya bersumber dari energi baru terbarukan (EBT). Total nilai investasi seluruh proyek RUPTL diperkirakan mencapai Rp2.987 triliun.
“Ini adalah program besar yang akan menjadi acuan utama dalam proses lelang ke depan. Sektor ketenagalistrikan dan industri pendukungnya seperti pabrik konduktor, tower, dan mesin manufaktur harus siap beroperasi penuh,” tutup Suroso.