Listrik Indonesia | PT Indopower Internasional berhasil mengekspor mesin pemusnah sampah canggih sistim pirolisis gasifikasi-Sistem Konversi Limbah Lanjutan (Advance Waste System/AWS), ke Jepang. Mesin ini adalah karya anak bangsa yang telah menarik perhatian dunia.
Acara seremoni ekspor AWS ke Jepang berlangsung meriah pada Rabu, 12 Juni 2024, di Workshop PT Indopower Internasional, Joglo, Jakarta Barat. Dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Penasehat Bappenas Ir. Kennedy Simanjuntak, Guru Besar Departemen Teknik Mesin Prof. Dr.Raldi Antono Koestoer, Sekda Bukittinggi Sumatera Barat Dr Martias Wanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang Fachrul Rozi, dan Guru Besar Universitas Indonesia Prof. Adi Surjasatyo, kehadiran mereka menambah kebanggaan atas prestasi yang diraih.
Dr. Harun Al Rosyid ass proff, Presiden Direktur PT Indopower Internasional, mengungkapkan bahwa AWS kini telah digunakan di berbagai daerah di Indonesia dan beberapa Negara a.l Philipina,Nepal dan Jepang menjadi negara terbaru yang memesan AWS tipe 50 dan rencana AWS medis tipe 25, sebuah mesin dengan kemampuan mengolah 10 ton sampah,limbah per hari. Mesin ini akan dioperasikan di penanganan limbah domestic di Jepang dan dan untuk tipe AWS 025 Medis dimunkinkan untuk mengelola sampah medis,ini sebuah langkah besar dalam menjaga lingkungan dan kesehatan.
“Kontraktor Jepang telah kontrak mesin AWS50 juga memesan AWS 25 M tipe ini dengan kemampuan operasional 10ton sampah per hari yang nantinya bakal digunakan untuk limbah pas ca bencana dan untuk rumah sakit di sana untuk memanajemen sampah medis. Tak hanya Jepang, jadi mesin ini sudah terinstall di beberapa negara Asia sperti Filipina, Vietnam dan Nepal,” ujar Harun dengan optimis saat seremoni ekspor AWS di Workshop-nya.
Guru Besar Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia, Prof. Raldi Antono Koestoer, memberikan pujian tinggi terhadap teknologi AWS. Menurutnya, mesin ini sangat tepat untuk mendukung transisi energi karena rendah emisi dan mampu mempunyai nilai tambah. “AWS sudah masuk ke dalam e-Catalog Nasional dan Paten Internasional. Artinya, mesin ini sudah sesuai yang direkomendasikan oleh pemerintah untuk digunakan,” ucapnya penuh semangat.
Prof. Raldi juga menambahkan bahwa inovasi dalam manajemen sampah biasanya fokus pada pengembangan software, namun PT Indopower Internasional berhasil menciptakan hardware yang sangat dibutuhkan. Teknologi ini memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 90 persen, sebuah prestasi luar biasa bagi karya anak bangsa. “Mesin ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi persoalan sampah kota, khususnya untuk sampah medis,” jelasnya.
Dengan ekspor ini, Indonesia bukan hanya sekadar mengirimkan produk, tetapi juga menyebarkan inovasi dan teknologi yang dapat membantu negara lain dalam mengelola sampah secara efektif dan ramah lingkungan. Langkah ini mengukuhkan Indonesia sebagai produsen teknologi inovatif yang siap bersaing di pasar internasional.
Sementara itu, Penasehat Bappenas, Ir. Kennedy Simanjuntak, menyatakan dukungannya agar mesin pemusnah sampah ini dapat diterapkan di seluruh daerah di Indonesia. “Dengan demikian, sampah bisa dikelola hingga Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) saja, sehingga volume sampah di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) bisa berkurang,” tuturnya.
Ia juga mengapresiasi ekspor mesin AWS ini ke Jepang. “Jika Jepang saja percaya pada produk kita, seharusnya kita lebih percaya pada produk dalam negeri. Saya sendiri sudah melihat pengoperasiannya di daerah Banyumas dan itu sangat efektif,” ungkapnya.
Kesuksesan PT Indopower Internasional ini bukan hanya sekadar cerita bisnis, tetapi juga kisah inspiratif tentang bagaimana karya anak bangsa dapat melanglang buana dan memberikan dampak positif bagi dunia. Dengan semangat dan inovasi, tidak ada batas bagi pencapaian kita di masa depan.
