Listrik Indonesia | PLN Nusantara Power (PLN NP) mengukuhkan diri sebagai subholding pembangkit listrik terbesar di Asia Tenggara. Hal ini ditunjukkan melalui kinerja operasional pada tahun 2023, dengan produksi listrik mencapai 66,8 juta Mega Watt hour (MWh). Angka ini tidak hanya melampaui target sebesar 58,9 juta MWh, tetapi juga mencatatkan peningkatan signifikan sebesar 291% dibandingkan tahun 2022 yang hanya mencapai 17 juta MWh.
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah menyatakan bahwa pencapaian ini adalah hasil dari komitmen seluruh karyawan dalam menyediakan listrik berkualitas bagi masyarakat Indonesia. Hal tersebut ia ungkapkan, Senin (08/07/2024).
"Sebagai subholding pembangkitan terbesar di Asia Tenggara, kami berkomitmen menjalankan operasional perusahaan dengan sungguh-sungguh. Seluruh karyawan PLN NP telah bertekad dan berkomitmen dalam menghadirkan energi listrik untuk menerangi pertiwi, secara efisien, tepat, dan berlandaskan asas ramah lingkungan,” ungkapnya.
Tidak hanya memfokuskan pada kuantitas, tahun 2023 juga menjadi momen penting bagi PLN NP dalam mendorong penggunaan energi bersih. Sebanyak 25 unit pembangkit telah diuji coba dengan teknologi co-firing yang menggantikan sebagian penggunaan batu bara dengan biomassa.
Hingga akhir tahun, 24 unit pembangkit telah beroperasi secara komersil menggunakan teknologi ini, menghasilkan 511 GWh energi bersih dan mengurangi emisi karbon sebesar 533.291,79 ton. Secara keseluruhan, produksi energi bersih perusahaan mencapai 5.666 GWh yang dihasilkan dari berbagai sumber energi terbarukan.
PLN NP juga mengandalkan pembangkit berbasis air dan surya, seperti PLTA Brantas, PLTA Cirata, dan PLTS Terapung Cirata. PLTS Terapung Cirata, yang memiliki kapasitas 192 MWp, menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 192 MWp dan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang berhasil diselesaikan pada tahun 2023.
Selain itu, PLTS IKN dengan kapasitas 10 MW telah beroperasi dan tambahan 40 MW sedang dalam proses pembangunan. PLTS ini kami mampu menghindarkan sebesar 214.000 ton co2 setiap tahunnya.
“Melalui PLTS IKN, kami akan mampu menghindarkan 104,8 ton emisi co2 setiap tahunnya. Ke depan akan semakin banyak proyek kami yang berbasis EBT,” tambahnya.
Inovasi digital juga menjadi salah satu fokus utama PLN NP dengan tren global yang bergerak ke arah digitalisasi, PLN NP telah mengadopsi teknologi digital melalui inovasi ICORE (Intelligence Center of Optimization Reliability and Efficiency). Pada tahun 2023, PLN NP berhasil menerapkan digitalisasi pada 16 unit pembangkit, melebihi target awal yang hanya 13 unit.
