Listrik Indonesia | Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas), Elan Biantoro mengungkapkan mengungkapkan bahwa Pemerintahan Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto dihadapkan pada tantangan besar dalam sektor minyak dan gas bumi (migas).
Salah satu pekerjaan rumah penting bagi pemerintahan baru adalah merangkul kembali raksasa migas global untuk berinvestasi di Indonesia. Hal tersebut ia ungkapkan dalam program Energy Corner, Selasa (16/7/2024).
Elan menekankan bahwa perusahaan-perusahaan migas dunia seperti ExxonMobil dari Amerika Serikat, Saudi Aramco dari Arab Saudi, ENI dari Italia, dan BP dari Inggris adalah contoh raksasa yang sebaiknya diundang kembali ke Indonesia. Menurutnya, keberadaan perusahaan-perusahaan tersebut diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap produksi migas di Indonesia.
Selain itu, Elan juga mengusulkan agar Indonesia memperluas kerjasama dengan perusahaan-perusahaan migas dari China, seperti CNOOC Ltd, PetroChina, dan CNPC. Dia menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan ini membawa kapitalisasi besar yang diperlukan untuk berinvestasi di sektor migas Indonesia.
Dengan sistem fiskal yang tepat, Elan percaya bahwa kehadiran mereka dapat mengoptimalkan keuntungan bagi negara.
Namun, Elan mengkritik kapasitas perusahaan-perusahaan migas domestik seperti Pertamina, MedcoEnergy, dan Energi Mega Persada (EMP) yang dinilai belum cukup kuat untuk mengelola sumber daya migas di dalam negeri tanpa bantuan investor asing.
Dia menjelaskan bahwa biaya yang diperlukan untuk pengelolaan migas tidak mungkin sepenuhnya ditanggung oleh APBN, sehingga penting bagi pemerintah untuk menarik investor internasional.
Elan menilai bahwa perusahaan-perusahaan migas nasional saat ini masih berada dalam kategori skala menengah jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan raksasa migas dunia.
