Listrik Indonesia | Saat berada di stasiun pengisian bahan bakar, mungkin Anda pernah melihat seseorang menggoyangkan kendaraannya setelah mengisi bensin. Kebiasaan ini cukup sering terlihat di kalangan pengendara mobil dan menjadi topik menarik untuk dibahas. Sebenarnya, apa alasan di balik tindakan ini, dan apakah menggoyangkan mobil saat mengisi bensin benar-benar memberi manfaat? Artikel ini akan mengulas berbagai alasan dan fakta di balik kebiasaan tersebut.
1. Kepercayaan bahwa Menggoyangkan Mobil Memaksimalkan Pengisian Bensin
Salah satu alasan utama mengapa orang menggoyangkan mobil saat mengisi bensin adalah kepercayaan bahwa tindakan ini membantu menghilangkan udara dalam tangki, sehingga bahan bakar yang masuk bisa lebih banyak. Beberapa pengendara meyakini bahwa dengan menggoyangkan mobil, mereka dapat mengisi lebih banyak bensin, karena udara dalam tangki keluar dan memberi ruang lebih bagi bahan bakar.
Namun, dari sudut pandang teknis, argumen ini kurang tepat. Tangki bahan bakar modern dirancang sedemikian rupa dengan ventilasi khusus yang sudah mengeluarkan udara saat pengisian berlangsung. Artinya, menggoyangkan mobil sebenarnya tidak memberikan manfaat nyata untuk menambah volume bahan bakar yang masuk.
2. Mitos Hemat Bahan Bakar dengan Menggoyangkan Mobil
Beberapa orang percaya bahwa menggoyangkan mobil saat isi bensin bisa mengurangi biaya bahan bakar, karena mereka merasa tangki terisi lebih maksimal. Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa sedikit goyangan dapat membantu bahan bakar lebih tersebar merata dalam tangki, sehingga tidak ada ruang kosong yang terbuang.
Namun, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung anggapan ini. Saat pengisian bahan bakar, proses aliran bensin ke dalam tangki sudah cukup untuk mengisi secara penuh. Goyangan tambahan sebenarnya tidak memiliki dampak berarti terhadap efisiensi atau biaya pengisian bahan bakar.
3. Pengaruh Udara dalam Tangki Bahan Bakar
Kekhawatiran tentang udara yang tersisa dalam tangki juga sering menjadi alasan pengendara menggoyangkan mobil. Mereka khawatir udara dalam tangki bisa menciptakan ruang kosong yang menurunkan jumlah bensin yang terisi. Pada kendaraan lama, yang mungkin masih menggunakan tangki bahan bakar dengan desain ventilasi sederhana, hal ini mungkin relevan.
Namun, pada kendaraan modern, sistem tangki bahan bakar sudah dirancang untuk mengatasi masalah ini. Tangki memiliki mekanisme yang memungkinkan udara keluar dengan mudah saat pengisian, sehingga tidak ada ruang kosong yang terbuang.
4. Kebiasaan yang Diturunkan dari Generasi ke Generasi
Beberapa pengemudi mengakui bahwa mereka menggoyangkan mobil saat mengisi bensin karena kebiasaan. Kebiasaan ini bisa jadi diwariskan dari orang tua atau orang lain yang telah lama melakukannya, sehingga dianggap sebagai praktik yang benar. Akibatnya, tanpa memahami alasannya secara ilmiah, banyak orang yang tetap melakukan hal ini hanya karena sudah terbiasa.
5. Efek Psikologis dan Rasa Puas
Terlepas dari benar atau tidaknya manfaatnya, menggoyangkan mobil saat isi bensin dapat memberikan kepuasan psikologis bagi pengendara. Mereka merasa telah berusaha untuk memaksimalkan pengisian, bahkan jika itu mungkin tidak berdampak langsung pada jumlah bahan bakar yang masuk. Rasa puas ini dapat membuat pengendara merasa lebih nyaman saat mengisi bahan bakar.
Kesimpulan: Perlukah Menggoyangkan Mobil Saat Mengisi Bensin?
Secara ilmiah, menggoyangkan mobil saat mengisi bensin tidak memberikan manfaat yang signifikan. Sistem tangki bahan bakar modern telah dirancang agar dapat mengisi secara optimal tanpa bantuan goyangan tambahan. Jadi, meskipun kebiasaan ini tidak berbahaya, Anda juga tidak perlu repot melakukannya karena efeknya terhadap pengisian bahan bakar sangat minim.
Bagi Anda yang sudah terbiasa menggoyangkan mobil saat mengisi bensin, hal ini mungkin tidak mudah dihilangkan. Namun, memahami bahwa tindakan ini tidak berdampak besar bisa membuat Anda lebih santai dan tidak terburu-buru ketika mengisi bensin. Yang terpenting adalah mengisi bahan bakar dengan aman dan sesuai kebutuhan, tanpa perlu memaksakan praktik-praktik yang tidak memiliki dasar ilmiah.