Listrik Indonesia | Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PT PLN (Persero) Evy Haryadi menerangkan bahwa cuaca ekstrim menjadi tantangan besar bagi pihaknya dalam mengawal momen Natal dan Tahun Baru 2024/2025. Meski begitu kata Dia serangkaian tindakan mitigasi telah dilakukan demi menjamin kelancaran suplai listrik di momen ini.
”Ya memang challenge yang terbesar, kalau kita lihat dari BMKG adalah cuaca ya. Jadi kami sudah menyiapkan sejak jauh -jauh hari khususnya satu bulan terakhir,” ungkap Evy saat mendampingi Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo saat mengunjungi PLN Unit Induk Pusat Pengatur Beban (UIP2B) Gandul, Cinere, Depok, pada Jumat (27/12/2024).
Ada pun kata Evy beberapa upaya mitigasi tersebut antara lain, PLN telah mengerahkan personil Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) pada tiap posko di seluruh Indonesia untuk standby 24 jam nonstop. Para personil siaga itu diketahui juga telah melakukan beberapa pekerjaan salah satunya memangkas ranting pepohonan yang berpotensi menggangu jalur transmisi PLN.
”Personelnya (PDKB) sekitar 10 ribuan, itu ada posko sekitar 4 ribuan lebih dan peralatan (lengkap) juga ada,” lanjut Evy.
Selanjutnya, secara total personil yang disiagakan PLN (termasuk PDKB) ditaksir mencapai 81.591 personel di 4.336 posko di seluruh Indonesia. Posko ini bertujuan untuk merespons cepat segala potensi gangguan kelistrikan yang mungkin terjadi selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
”Dan jaringan-jaringan itu juga sudah kita pastikan bahwa jaringan kita aman dari hal-hal seperti itu, mudah-mudahan kita bisa mengatasi gangguan. Disamaping itu juga kita sudah menyiapkan regu untuk melakukan perbaikan-perbaikan jika masih ada yang dalam kenyataannya nanti kejadian (emergency),” sambung Evy.
Selanjutnya Evy menegaskan, dalam momen Nataru ini pihaknya telah menyiapkan Daya Mampu 72 Ribu Megawatt (MW) demi mengantisipasi beban puncak di momen ini yang mencapai 26 ribu MW.
”Jadi beban puncak diperkirakan 26 ribu MW nanti di Natal dan Tahun Baru dan cadangannya mencapai 46 ribu MW jadi sangat cukup itu dan untuk pengendalian transmisi pemeliharaan juga sudah dilakukan,” tutur Evy.
Sementara jika secara nasional pada periode Nataru ini PLN menyiapkan daya mampu pasok mencapai 53 GW. Dengan beban puncak mencapai sekitar 39 GW.
Sedangkan dari sisi kesiapan pasokan listrik pada periode Nataru 2024 ini, beban puncak mencapai sekitar 39 gigawatt GW. Dengan daya mampu pasok mencapai 53 GW, maka masih terdapat cadangan daya yang mumpuni sebesar 14 GW.
Dikesempatan yang sama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan apresiasinya atas kesiapan PLN dalam memastikan kelancaran suplai listrik selama perayaan Nataru khususnya pada sistem Jawa-Bali.
“Gandul ini sebenarnya adalah pusat untuk mengontrol dispatching listrik di Jawa Bali. Jadi, kami tadi sudah melihat kontrol sistemnya, untuk memastikan bahwa pasokan listrik untuk Nataru baik, dan sebenarnya kalau di PLN itu justru, kalau Nataru malah turun kebutuhannya karena banyak orang libur," tutup Tiko. (KDR)
