PLTU Cirebon-1 Resmi Pensiun Dini, Energi Baru Siap Menggantikan!

PLTU Cirebon-1 Resmi Pensiun Dini, Energi Baru Siap Menggantikan!
Ilustrasi PLTS dan PLTB

Listrik Indonesia | Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan komitmen pemerintah untuk mempercepat penghentian operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara. Salah satu yang akan dipensiunkan lebih awal adalah PLTU Cirebon-1, yang berkapasitas 660 Megawatt (MW). 

PLTU tersebut semula dijadwalkan pensiun pada 2042, namun kini dipercepat menjadi 2035—tujuh tahun lebih awal dari rencana awal. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari transisi energi nasional, dengan pemerintah menyiapkan pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) sebagai pengganti. 

“Sebagai bentuk komitmen kami, PLTU Cirebon-1 akan dipensiunkan lebih cepat, tujuh tahun sebelum jadwalnya. Ini bagian dari upaya kita untuk mempercepat transisi energi,” ujar Bahlil dalam konferensi pers, Rabu (5/2/2025). 

Bahlil menjelaskan bahwa percepatan ini dimungkinkan berkat dukungan pembiayaan dari Asian Development Bank (ADB). Menurutnya, setelah dilakukan perhitungan secara ekonomi, keputusan ini dianggap layak untuk dijalankan. 

Berdasarkan data Kementerian ESDM, empat pembangkit listrik EBT telah disiapkan sebagai pengganti PLTU Cirebon-1. Rinciannya meliputi: 

• Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) 346 MW 

• PLTS dengan sistem penyimpanan energi (BESS) 770 MW 

• Pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) 1.000 MW 

• Pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) 12 MW 

Selain manfaat lingkungan, percepatan pensiun PLTU Cirebon-1 juga diproyeksikan memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Program ini diperkirakan dapat menciptakan 39.707 lapangan kerja serta menarik investasi senilai US$ 198 juta. 

Langkah ini sejalan dengan target pemerintah dalam mengurangi ketergantungan pada batu bara dan mempercepat pengembangan energi terbarukan di Indonesia.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#PLTU

Index

Berita Lainnya

Index