Ahok Buka Suara soal Skandal Korupsi Pertamina Rp193,7 Triliun: Data Siap Buktikan Keterlibatan Oknum!

Ahok Buka Suara soal Skandal Korupsi Pertamina Rp193,7 Triliun: Data Siap Buktikan Keterlibatan Oknum!
Basuki Tjahaja Purnama/Dok.Narasi TV

Listrik Indonesia | Skandal korupsi dalam tata kelola minyak dan produk kilang yang melibatkan Subholding PT Pertamina dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) semakin memanas. Kerugian negara ditaksir mencapai Rp193,7 triliun, dengan tujuh pimpinan perusahaan telah ditetapkan sebagai tersangka. Sorotan kini mengarah pada pernyataan mengejutkan mantan Komisaris Utama (Komut) Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang siap membongkar praktik mafia migas ini. 

Ahok Siap Bongkar Dokumen Rahasia: "Catatan Saya Lengkap!" 

Menanggapi sinyal Kejaksaan Agung yang berencana memanggilnya sebagai saksi, Ahok menyatakan kesiapan untuk berkooperasi. Dalam wawancara eksklusif bersama Narasi TV (1/3/2025), politisi senior ini mengklaim memiliki bukti konkret berupa rekaman rapat dan notulensi lengkap selama menjabat sebagai Komut Pertamina. 

“Saya mendukung penuh penyelidikan ini. Semua catatan ada di tangan saya. Jika rezim saat ini serius memberantas korupsi, data ini bisa menjadi kunci untuk memenjarakan para pelaku,” tegas Ahok. 

Ia juga mengungkapkan bahwa praktik korupsi di Pertamina bukanlah hal baru. “Ini permainan lama. Para penguasa sebelumnya tidak pernah mau menghentikannya,” tambahnya. 

Ancam Pecat Bawahan hingga Sindir Oknum BPK 

Ahok mengaku kerap memberi peringatan keras kepada staf Pertamina yang menolak aturan selama kepemimpinannya. Meski tak memiliki kewenangan memecat, ia tidak segan mengancam: “Tunggu rezim berganti. Saya akan penjarakan kalian semua!” 

Tak hanya itu, Ahok menduga ada keterlibatan oknum Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam skandal ini. “Bagaimana mungkin auditor BPK bisa loloskan praktik ilegal? Ini harus diusut tuntas,” sindirnya, tanpa merinci identitas terduga pelaku. 

Kejagung Dalami Peran Direksi hingga Korporasi Lain 

Penyidikan Kejaksaan Agung hingga kini terus bergulir. Riva Siahaan, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga yang telah ditetapkan sebagai tersangka, diduga bukan satu-satunya aktor. Ahok menegaskan, “Harusnya tidak hanya Riva. Pasti ada pihak lain yang terlibat, termasuk dari internal Pertamina.” 

Kejagung dikabarkan sedang mengumpulkan bukti transaksi mencurigakan antara Subholding Pertamina dengan K3S, termasuk potensi mark-up proyek dan penyalahgunaan anggaran. 

Dampak Korupsi Migas: Rakyat Jadi Korban 

Skandal ini dinilai sebagai pukulan telak bagi sektor energi Indonesia. Kerugian Rp193,7 triliun setara dengan 15% anggaran kesehatan nasional 2025, berpotensi mengganggu stabilitas pasokan BBM dan menghambat transisi energi. 

“Uang rakyat dikorupsi, sementara subsidi energi justru kerap dipotong. Ini pengkhianatan terhadap kepercayaan publik,” ujar Nukman masyarakat kota yang juga aktivis. 

Tekanan publik kini tertuju pada Kejaksaan Agung dan BPK untuk mengusut tuntas jaringan korupsi ini. Respons Ahok membuka harapan baru, namun banyak pihak mempertanyakan mengapa data tersebut tidak segera diserahkan ke aparat penegak hukum. 

“Jika Ahok benar peduli, segera buka semua dokumen. Jangan hanya jadi bahan gertakan,”tegasnya.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Korupsi Pertamina

Index

Berita Lainnya

Index