Listrik Indonesia | Ada komitmen kuat dari PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) sebagai bagian dari Group MIND ID untuk menjalankan operasi pertambangan yang bertanggung jawab pada lingkungan. Hal itu diungkapkan CEO PT Vale Febriany Eddy saat sharing session bersama media (18/3).
Dalam mendukung hilirisasi nikel, PT Vale menerapkan berbagai inisiatif yang memastikan proses produksi lebih efisien, ramah lingkungan, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah apresiasi yang diterima PT Vale terkait isu sustainabilty.
Di sisi lain, Vale memandang bahwa hilirisasi nikel menjadi salah satu agenda strategis dalam mendukung ketahanan industri dan transformasi ekonomi Indonesia. Untuk memastikan hilirisasi berjalan dengan optimal dan berkelanjutan, kata Febriany, penerapan praktik pertambangan yang baik (Good Mining Practice) menjadi kunci utama dalam menjaga keseimbangan antara eksplorasi sumber daya dan pelestarian lingkungan.
Progres proyek
Pada kesempatan tersebut, Febriany juga menyampaikan sejumlah informasi terkait progress pengembangan proyek PT Vale di Blok Pomalaa, Blok Morowali dan Blok Sorowako. Menurutnya, perseroan terus memacu pembangunan proyek strategis yang ada di tiga provinsi. Pembangunannya sudah berjalan sesuai yang ditargetkan dengan perkembangan disetiap proyeknya yang sangat pesat.
“Sejumlah proyek pembangunan sudah berjalan, seperti di IGP Pomalaa proyek dengan investasi senilai US$4,5 miliar sudah masuk pada fase konstruksi. Data per Desember 2024, pencapaian laporan kunci perizinan utama untuk proyek pertambangan greenfield saprolite dan limonite telah mencapai 49 persen,” jelasnya.
Proyek ini sedang dalam proses penyelesaian pada triwulan kedua tahun 2026. Sementara itu, kolaborasi dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co., Ltd. dan Ford Motor Co. pada proyek HPAL Pomalaa terus mengalami kemajuan yang pesat. “Inisiatif ini akan semakin memperkuat peran Indonesia dalam rantai pasokan baterai kendaraan listrik global,” ujarnya.
Begitu juga pada proyek IGP Morowali, progres proyek yang telah mencapai 80 persen dari target tahunannya dan ditetapkan untuk selesai tepat waktu pada triwulan ketiga tahun 2025 dengan belanja modal yang lebih efisien.
Sementara itu, proyek HPAL Sambalagi, yang ditandatangani dengan GEM Co., Ltd. pada 10 November 2024, merupakan langkah besar menuju fasilitas yang dirancang untuk mencapai emisi nol bersih sejak hari pertama, dengan investasi sebesar AS$1,4 miliar.
Untuk proyek Sorowako Limonate progresnya juga sedang berjalan dan diharapkan rampung pada 2027 mendatang. Izin lingkungan untuk proyek pengembangan tambang bijih limonit Sorowako telah diberikan pada akhir tahun 2024. Izin tersebut akan memungkinkan Perseroan untuk terus maju dengan rencana perluasan proyek pada tahun 2025.
