Listrik Indonesia | Perombakan susunan direksi dan komisaris PT Indonesia Comnet Plus (PLN Icon Plus), anak usaha PT PLN (Persero) di bidang teknologi informasi dan konektivitas digital, memunculkan sejumlah nama baru yang menarik perhatian. Bukan hanya soal kompetensi teknis, tetapi juga aroma politis yang belakangan semakin terasa dalam dapur BUMN.
Dalam jajaran direksi, Chipta Perdana ditunjuk sebagai Direktur Utama. Ia akan didampingi oleh Aditya Syarief Darmasetiawan sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan, Fintje Lumembang sebagai Direktur Pelayanan Teknologi Informasi PLN, Joice Lanny Wantania sebagai Direktur Niaga dan Pemasaran, I Nyoman Ngurah Widiyatnya sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, M. Soffin Hadi sebagai Direktur Operasi, serta Dedi Budi Utomo yang menjabat Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi.
Namun perhatian justru tertuju pada komposisi dewan komisaris, terutama setelah nama Tommy Darmadi masuk sebagai Komisaris PLN Icon Plus. Nama ini bukan asing di lingkungan Nahdlatul Ulama. Tommy merupakan Ketua Umum GP Ansor periode 2024–2029 di bawah pimpinan Addin Jauharudin.
Sebagai informasi, GP Ansor bukan hanya organisasi kepemudaan NU. Di balik kiprahnya dalam kegiatan sosial dan kaderisasi, GP Ansor juga memiliki badan usaha bernama BUMA Ansor sebuah holding company yang menaungi berbagai unit bisnis demi memperkuat kemandirian ekonomi kader dan organisasi.
Masuknya tokoh GP Ansor ke jajaran komisaris anak usaha strategis PLN tentu menjadi catatan penting. Apalagi, PLN Icon Plus bukan sekadar perusahaan pendukung; ia menjadi ujung tombak transformasi digital PLN dalam membangun ekosistem konektivitas dan smart grid di seluruh Indonesia.
Sementara itu, posisi Komisaris Utama tetap dipegang oleh Syamsul Huda, didampingi oleh Ferry Isfianto dan Purwadi Arianto sebagai komisaris lainnya.
Menarik untuk ditunggu, apakah jajaran baru ini bisa menjawab tantangan industri digital dan energi yang kian dinamis, atau justru akan terseret dalam riuh rendah tarik-menarik kepentingan yang kerap mewarnai peta politik BUMN.
