Listrik Indonesia | Meski keberadaan energi berbasis fosil masih diandalkan dan dibutuhkan Indonesia, namun Direktur PT Energia Prima Nusantara (EPN) Boy Gemino Kalauserang mengaku bahwa renewables energy (energi terbarukan) akan menjadi keniscayaan.
Makanya saat ini, EPN yang merupakan anak usaha dari PT United Tractors Tbk. akan terus menggenjot pengembangan dan instalasi proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Dikatakan bahwa EPN sudah melakukan pemasangan dan mengoperasikan 50 proyek solar PV (photovoltaics) atau teknologi yang menggunakan bahan semikonduktor untuk menyerap cahaya matahari kemudian dikonversi menjadi energi listrik.
“Saat ini sedang kami kembangkan solar PV pada rooftop dengan kapasitas terapasang sekitar 33 MWp. Lalu kami juga ada tambahan sekitar 3 MWp yang kami kerjakan dan harapannya akan selesai di tahun 2025 ini,” kata Boy.
Selain yang sudah terpasang, EPN kata Boy, juga sudah ada progres dan perizinan sekitar 10 proyek dan rencana akan ada sekitar 7 proyek PLTS lagi di tahun 2026.
“Kami juga mengembangkan beberapa modifikasi teknologi PLTS dengan menggunakan battery energy storage system dan juga hybrid solution yang secara off grid kita gunakan untuk operasional tambang-tambang milik grup,” ujarnya.
Akselerasi RUPTL
Keseriusan PT Energia Prima Nusantara dalam mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) juga relevan dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 yang sudah dirilis oleh pemerintah.
Dalam RUPTL tersebut, PLN akan menambah kapasitas pembangkit listrik baru sekitar 69,5 GW. Dari penambahaan kapasitas pembangkit listrik baru itu, sekitar 76%-nya merupakan porsi bauran energi baru terbarukan (EBT).
“EPN senantiasa relevan dengan apa yang sudah menjadi roadmap pemerintah Indonesia. Jadi kalau RUPTL 2025-2034 yang menjadi prioritas antara lain adalah energi surya sebesar 17,1 GW, lalu disusul energi air 11,7 GW, lanjut energi angin, panas bumi, dan seterusnya.
Ketika ditanya bagaimana EPN bisa mengakselerasi implementasi EBT, Boy mengatakan bahwa pihaknya akan membuka peluang untuk melakukan penambahan proyek-proyek baru untuk meningkatkan kapasitas secara agregat di portfolio renewables EPN.
“Tentu konsentrasinya adalah apa yang kami bisa lakukan saat ini. Seperti misalnya solar PV, itu memang sudah within our control secara proses. Itu kita akan coba kembangkan, termasuk optimasi mengenai generasi steam dari geothermal aset kita, dan terus kita berupaya untuk segera menyelesaikan proyek-proyek hydro yang sekarang ini sedang kita finalisasi di grup Arkora Hydro,” kata Boy.
