Current Date: Minggu, 09 November 2025

Bioenergi Jadi Pilar Ketahanan Energi

Bioenergi Jadi Pilar Ketahanan Energi
Pengembangan Bioenergi

Listrik Indonesia | Upaya memperkuat ketahanan energi nasional terus digalakkan melalui pengembangan energi berbasis bioenergi. Hal itu menjadi pokok bahasan dalam kuliah tamu bertajuk “Bio Energi: Mimpi Menuju Ketahanan Energi” yang diselenggarakan Program Studi Bisnis Energi Institut Teknologi PLN (ITPLN). Para ahli menekankan bahwa bioenergi berperan penting dalam strategi transisi energi dan kemandirian nasional. 

Direktur Bioenergi PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), Hokkop Situngkir, menuturkan bahwa potensi bioenergi sangat besar untuk mendukung target *Net Zero Emission* 2060 sekaligus memperkuat ketahanan energi, baik di tingkat pusat maupun daerah. 

“Program biomassa dan bioenergi bukan semata-mata soal bauran energi, melainkan tentang membangun sistem energi yang tangguh, berkelanjutan, dan melibatkan masyarakat dari hulu hingga hilir,” ujar Hokkop dalam acara yang berlangsung di Kampus ITPLN, Jakarta. 

Ia menjelaskan bahwa penerapan bioenergi, termasuk program *cofiring* biomassa di PLTU, terbukti menurunkan emisi karbon tidak hanya di sektor hilir, tetapi juga sepanjang rantai pasok dari sisi hulu. Program tersebut sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. 

PLN EPI, kata Hokkop, akan terus memperkuat kerja sama dengan perguruan tinggi dan dunia usaha untuk mengembangkan riset, rantai pasok bahan baku, serta teknologi rendah karbon. “Sinergi dengan kampus seperti ITPLN penting agar Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga mampu mengembangkannya sendiri,” tambahnya. 

Sementara itu, Dosen dan Peneliti Bidang Energi ITPLN, Dr. Ir. Ali Ahmudi, S.Si, MT, M.Si, menjelaskan bahwa bioenergi merupakan bentuk energi terbarukan yang paling dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Biomassa yang berasal dari limbah pertanian, perkebunan, dan sampah organik dapat diolah menjadi sumber listrik dan bahan bakar bersih. 

“Bioenergi adalah jembatan menuju ketahanan energi yang inklusif. Selain mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil, pengembangannya juga memberdayakan masyarakat di wilayah pedesaan,” ungkap Ali. 

Diskusi yang dimoderatori oleh Dr. Eri Prabowo, ST, M.Kom, IPU dan dipandu Lisdiana, SE, MM itu turut membahas potensi integrasi bioenergi dalam kebijakan nasional serta tantangan membangun ekosistem energi hijau yang berkelanjutan. 

Para narasumber sepakat bahwa keberhasilan pengembangan bioenergi tidak hanya diukur dari aspek teknis, tetapi juga dari dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan. Kolaborasi lintas sektor antara akademisi, industri, dan pemerintah dinilai menjadi kunci agar bioenergi benar-benar menjadi pilar ketahanan energi nasional dan mendorong masa depan hijau Indonesia.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#PLNEnergiPrimer

Index

Berita Lainnya

Index