Pertumbuhan Impresif KMI di Industri Kabel

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:38:45 WIB
KMI Capai Pertumbuhan Impresif

Listrik Indonesia | Tahun 2024 telah menorehkan babak penting bagi industri kabel di Indonesia, di mana dinamika politik dan ekonomi yang dipicu oleh Pemilu turut mempengaruhi pasar. Meskipun awalnya diperkirakan sebagai tahun konsolidasi, PT KMI Wire and Cable Tbk (KMI) berhasil mencatatkan pertumbuhan yang mengesankan, membuktikan kemampuan adaptasinya di tengah tantangan dan peluang baru.

Presiden Direktur KMI, Marcello Theodore Taufik, mengungkapkan bahwa ekspektasi awal tahun 2024 memang bersifat konservatif, namun hasil penjualan justru melampaui proyeksi. "Kami tidak mengantisipasi penjualan yang luar biasa tinggi, namun performa hingga September menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun 2023," ujarnya. Meskipun demikian, sebagai perusahaan terbuka, KMI tetap mematuhi regulasi dari OJK dan Bursa Efek Indonesia dengan tidak mengungkapkan kinerja akhir tahun secara rinci.

Di tengah perubahan global menuju transisi energi, KMI memfokuskan upayanya untuk mendukung infrastruktur energi terbarukan. “Kami adalah produsen kabel yang menyuplai aliran energi, baik dari sumber fosil maupun terbarukan. Seiring dengan pergeseran ke energi terbarukan, permintaan akan kabel baru semakin meningkat,” jelas Marcello. Ia menambahkan bahwa potensi proyek pembangkit listrik tenaga surya, air, dan bahkan energi ombak di Indonesia membuka peluang luas bagi pengembangan produk kabel berkualitas tinggi.

KMI juga mempersiapkan diri untuk mendukung berbagai proyek kelistrikan di bawah regulasi PLN dengan menyediakan berbagai jenis kabel, mulai dari low voltage hingga high voltage. Hal ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan infrastruktur energi di masa depan. Dalam menghadapi persaingan yang sangat ketat di industri kabel, Marcello menekankan pentingnya efisiensi, kualitas produk, dan diversifikasi portofolio sebagai kunci untuk bertahan dan berkembang.

“Industri kabel ini terbuka lebar bagi siapa saja yang memiliki modal dan pengetahuan yang memadai,” ujarnya kepada Listrik Indonesia dikutip Rabu, (5/2).

KMI sendiri fokus mengembangkan kabel low voltage guna mendukung proyek perumahan murah yang menjadi program pemerintah, sembari tetap mempertahankan kapasitas produksi untuk kabel high voltage underground.

Di balik keberhasilan tersebut, tantangan utama yang dihadapi adalah edukasi konsumen mengenai pentingnya standar kualitas kabel. “Masih banyak end-user yang belum menyadari signifikansi standar seperti SPLN atau SNI, yang pada dasarnya menjamin keamanan dan keandalan produk,” jelas Marcello. Persaingan dengan produk kabel impor yang tidak memenuhi standar juga menjadi sorotan, menuntut perhatian serius dari pelaku industri.

Dari perspektif regulasi pemerintah, Marcello berharap adanya kemudahan dalam proses impor bahan baku yang belum tersedia di dalam negeri. “Penyederhanaan prosedur impor tidak hanya akan meningkatkan nilai tambah produk, tetapi juga berdampak positif bagi perekonomian nasional,” tegasnya.

Dengan menghadapi dinamika pasar dan mendayagunakan peluang dari transisi energi, KMI optimis akan mampu mempertahankan posisinya sebagai pemain utama dalam industri kabel di Indonesia, sekaligus berkontribusi pada pembangunan infrastruktur energi masa depan.

Tags

Terkini

MENGAPA INDONESIA BUTUH PLTN?

Selasa, 25 November 2025 | 10:00:26 WIB

Memahami Fenomena Natural decline dalam Sektor Migas

Selasa, 25 November 2025 | 08:17:29 WIB

Menteri ESDM Lantik 32 Pejabat Baru

Senin, 24 November 2025 | 17:01:27 WIB