Ini Manfaat Perdagangan Karbon

Selasa, 18 Februari 2025 | 20:24:36 WIB
Seminar Perdagangan Karbon/Dok.Ist

Listrik Indonesia | Perdagangan karbon tidak hanya mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) pada tahun 2060, tetapi juga memberikan manfaat signifikan bagi industri. Untuk itu, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dan industri terkait perdagangan karbon menjadi sangat penting. Hal ini disampaikan oleh Corporate Secretary Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dalam acara Bisnis Indonesia Forum bertajuk Exploring Carbon Trading’s Future in Indonesia yang diadakan di Jakarta, Rabu (12/2).

“Saya percaya bahwa terbentuknya ekosistem perdagangan karbon akan berkontribusi besar dalam menurunkan emisi karbon di Indonesia. Untuk mencapainya, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat luas. Pertamina NRE secara aktif melakukan edukasi dan sosialisasi terkait perdagangan karbon kepada industri maupun masyarakat,” ujar Dicky.

Komitmen Indonesia dalam Penurunan Emisi

Melalui Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC), Indonesia berkomitmen menurunkan emisi hingga 31,89 persen dengan upaya sendiri, atau 43,2 persen dengan dukungan internasional pada tahun 2030. Pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) menjadi salah satu strategi utama untuk mencapai target ini. Namun, beberapa sektor masih sulit didekarbonisasi, sehingga perdagangan karbon menjadi alternatif yang efektif.

Perdagangan karbon memungkinkan perusahaan, organisasi, atau individu untuk mengurangi emisi karbon dari aktivitasnya dengan membeli kredit karbon. Kredit karbon ini dihasilkan dari proyek hijau yang telah diverifikasi oleh lembaga khusus. Dengan sistem ini, perusahaan yang sulit menurunkan emisi secara langsung dapat memenuhi target dekarbonisasi, sementara perusahaan penjual kredit karbon dapat memperoleh pendapatan tambahan.

Pertamina NRE menjadi pelopor dalam menyediakan kredit karbon di bursa karbon yang diresmikan pada September 2023. Hingga saat ini, Pertamina NRE telah berhasil menjual 864.000 ton setara CO2, yang setara dengan menanam 34,5 juta batang pohon. Kredit karbon ini berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Area Lahendong Unit 5 dan 6 yang dikelola oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), anak usaha Pertamina NRE.

Selain itu, Pertamina NRE memiliki portofolio bisnis hijau yang berpotensi menjadi sumber kredit karbon untuk diperdagangkan. Sebagai bagian dari upaya edukasi, Pertamina NRE juga menggelar acara rendah emisi karbon atau Carbon Neutral Event untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. “Dengan inisiatif ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk berkontribusi dalam menciptakan udara yang lebih bersih dan kehidupan yang lebih ramah lingkungan,” tambah Dicky.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa Pertamina Group berkomitmen aktif dalam perdagangan karbon sebagai bagian dari transformasi menjadi perusahaan yang berkelanjutan. “Pertamina mendorong seluruh anak usahanya untuk berkolaborasi, baik di dalam grup maupun dengan berbagai pihak eksternal, untuk mendukung pencapaian Net Zero Emission 2060,” pungkas Fadjar.

Tags

Terkini