Listrik Indonesia | Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya menyoroti penggunaan jalan umum oleh truk pengangkut batu bara milik PT Bukit Asam (PTBA) yang berkontribusi terhadap kemacetan, polusi debu, serta risiko kecelakaan lalu lintas yang semakin tinggi.
Ia menegaskan pentingnya percepatan pembangunan akses jalan khusus atau jalan holding guna menghindari dampak negatif terhadap masyarakat sekitar. Hal tersebut ia ungkapkan dalam kunjungan kerja ke Palembang, Sumatera Selatan, dikutip Jumat (09/05/2025).
“Kami mendapati sebagian besar truk pengangkut batu bara masih melalui kawasan permukiman dan perkotaan sehingga menimbulkan kemacetan, debu, dan risiko kecelakaan. Jika akses holding ini dapat segera dibangun, maka aktivitas logistik dapat dialihkan ke jalur tersebut tanpa mengganggu masyarakat,” ujar Bambang.
Dalam pandangannya, kondisi tersebut tidak hanya berdampak pada kenyamanan warga, tetapi juga berpotensi menimbulkan konflik sosial yang merugikan semua pihak, termasuk perusahaan itu sendiri.
Ia menekankan bahwa sebagai badan usaha milik negara (BUMN), PT BA tidak hanya dituntut menjalankan fungsi bisnis, tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan.
“Kami memahami bahwa PTBA adalah BUMN yang harus menjaga kepentingan bisnisnya. Namun, sebagai perusahaan milik negara, aspek sosial juga tidak boleh diabaikan,” lanjutnya.
Sebagai solusi jangka pendek, Bambang menyarankan agar PTBA mempertimbangkan penerapan toll fee atau biaya penggunaan jalan khusus bagi truk batu bara. Ia juga mendorong adanya kerja sama antara PT BA dengan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) lainnya guna mengatur lalu lintas kendaraan tambang yang melintasi area publik.
“Selain itu, PT BA juga dapat menjalin kesepakatan bisnis dengan pemegang IUP batu bara agar penggunaan jalan lebih terkontrol dan tidak merugikan warga,” tambahnya.
Di sisi lain, PT Bukit Asam menyatakan akan segera mengambil langkah konkret menanggapi desakan tersebut. Direktur Utama PT Bukit Asam, Arsal Ismail, yang hadir dalam pertemuan tersebut menegaskan komitmen perusahaan untuk mempercepat penyelesaian pembangunan akses jalan.
“Kami akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mempercepat realisasi akses jalan holding ini. Selain itu, kami juga akan memperketat pengawasan terhadap aktivitas logistik agar tidak mengganggu kenyamanan masyarakat,” ujarnya.